Investasi tidak melulu soal Saham, properti, atau logam mulia. Ada salah satu produk investasi bernama Reksa Dana yang bisa dicoba, khususnya bagi para pemula.
Sebenarnya, reksa dana adalah instrumen investasi yang sangat populer dan telah banyak digunakan oleh orang-orang ketika berinvestasi.
Tentu saja, keuntungan yang diberikan reksa dana membuatnya menjadi salah satu produk investasi favorit banyak orang.
Di dalam reksa dana, masih ada beberapa jenis yang juga memiliki karakteristiknya masing-masing.
Barangkali Anda belum tahu, pelajari apa itu reksa dana, jenis, hingga risikonya berikut ini!
Apa itu reksa dana?
Menurut KBBI, reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan.
Sedangkan dikutip dari laman resmi OJK, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana milik pemodal, sehingga investor yang tidak memiliki pengetahuan yang baik akan sangat terbantu.
Dengan demikian, nantinya para investor hanya perlu menyetorkan sejumlah uang untuk modal, kemudian manajer investasi yang akan mengelolanya, lalu investor hanya perlu memperhatikan perkembangannya, dan sesekali menambahkan dana.
Jenis reksa dana
Reksa dana memiliki empat jenis yang masing-masing memiliki risiko yang berbeda.
1. Reksa dana pasar uang
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan investasi yang dilakukan ke dalam instrumen pasar, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dalam jangka kurang dari satu tahun.
Jenis reksa dana pasar uang memiliki keuntungan yang rendah, mengingat risikonya juga rendah.
RDPU menjadi pilihan yang aman bagi sebagian orang yang baru memulai investasi pertamanya.
2. Reksa dana pendapatan tetap
Memiliki risiko yang lebih tinggi dari RDPU, reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan aktivanya ke dalam bentuk obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN), dengan alokasi minimal 80 persen.
3. Reksa dana campuran
Sesuai namanya, reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan dana pada berbagai jenis instrumen investasi, termasuk saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Reksa dana campuran menawarkan potensi keuntungan yang seimbang antara risiko dan return, sehingga cocok bagi investor moderat.
4. Reksa dana saham
Jenis yang terakhir ada reksa dana saham yaitu reksa dana yang aktivanya dialokasikan ke saham sekurang-kurangnya 80 persen.
Dari ketiga jenis di atas, reksa dana saham memiliki risiko yang paling tinggi, sejalan dengan keuntungannya yang juga tinggi.
Keuntungan investasi reksa dana
Berikut adalah beberapa keuntungan apabila Anda memilih reksa dana sebagai instrumen investasi.
1. Aman dan tepercaya
Reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Tugas OJK dalam hal ini adalah mengawasi kegiatan manajer investasi dan memastikan bahwa mereka menjalankan kegiatannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Mudah dan praktis
Untuk berinvestasi reksa dana, Anda hanya perlu membuka rekening dana nasabah di bank atau perusahaan sekuritas yang terdaftar untuk dapat berinvestasi reksa dana.
Anda juga bisa melakukan transaksi reksa dana secara online atau melalui aplikasi reksa dana yang ada, seperti Bibit, Bareksa, dan sebagainya.
3. Fleksibel
Anda bisa memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi untuk jangka panjang, pilihlah reksa dana saham. Sebaliknya, jika ingin investasi untuk mendapatkan penghasilan bulanan, pilihlah reksa dana pendapatan tetap.
4. Return yang kompetitif
Reksa dana menawarkan potensi return yang kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Namun, return reksa dana sendiri juga dipengaruhi oleh kondisi pasar.
5. Diversifikasi
Reksa dana adalah investasi yang mudah dan aman untuk investor pemula. Reksa dana yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam berbagai instrumen keuangan sekaligus, sehingga dapat mengurangi risiko.
Sebagai contoh, jika berinvestasi di reksa dana campuran, maka di dalamnya bisa terdapat saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
6. Modalnya tidak harus besar
Untuk memulai investasi reksa dana, Anda hanya perlu membutuhkan modal mulai dari puluhan ribu hingga Rp100.000 saja.
Banyak platform investasi reksa dana yang secara khusus memungkinkan Anda berinvestasi dengan modal kecil.
Itulah tadi pembahasan mengenai reksa dana, lengkap dengan jenis, risiko, hingga keuntungannya.
Reksa dana adalah instrumen investasi yang sangat populer di Indonesia. Secara umum, reksa dana menjadi pilihan yang aman untuk tetap meraih keuntungan.
Setelah memahami apa itu reksa dana, apakah selanjutnya Anda juga tertarik untuk investasi reksa dana?