Jakarta, FORTUNE – Pemerintahan baru Jerman pada Senin (13/12) menyetujui anggaran US$68 miliar atau setara Rp970 triliun (asumsi kurs Rp14.250) demi memerangi perubahan iklim.
Sebagaimana diwartakan Asociated Press (AP), dana tambahan yang disetujui oleh kabinet baru Kanselir Olaf Shcolz ditujukan sebagai “dana iklim dan transformasi”. Pemerintah Jerman akan menggunakannya untuk membiayai proyek-proyek hijau dan mengembangkan infrastruktur.
"60 miliar euro untuk investasi di masa depan adalah pendorong bagi perekonomian,” kata Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, persetujuan anggaran itu juga sebagai “penguat” untuk negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.
Pergantian kabinet baru
Sebagai informasi, pada Oktober 2021, Jerman telah mengalami pergantian kabinet. Kanselir Angela Merkel—yang telah memimpin selama 16 tahun—digantikan oleh Olaf Scholz yang merupakan seorang politisi.
Melansir Reuters, kabinet Olaf menginginkan lebih banyak investasi dalam transisi menuju ekonomi hijau. Mereka ingin perekonomian ke depannya bisa menjadi netral karbon serta transformasi digital.
Secara spesifik, kabinet baru menghendaki investasi publik yang penting dalam langkah-langkah perlindungan iklim, seperti stasiun kendaraan listrik hingga insulasi rumah yang lebih baik.
Pemerintahan baru disebut memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan berinvestasi dalam memodernisasi infrastruktur digital.
Tak menambah utang baru
Lindner mengatakan—meski ada dana khusus untuk menanggulangi perkara iklim —tapi itu takkan menambah pinjaman baru pemerintah tahun ini. Dia memastikan pinjaman masih sesuai rencana awal sebesar 240,2 miliar euro (sekitar Rp3.867,22 triliun).
"Tidak ada utang baru yang diambil. Kami hanya menggunakan (dana) kredit yang sejauh ini tidak digunakan" katanya.
Pemerintah Jerman juga akan menyalurkan hingga 18 miliar euro (Rp289,8 triliun) pendapatan pajak tambahan, terutama yang berasal dari pajak ramah lingkungan dan skema perdagangan emisi CO2, ke dalam dana transformasi dan iklim tahun depan. Dengan begitu, cadangan fiskal untuk investasi mendekati 95 miliar euro atau sekitar Rp1.529,5 triliun.