Jakarta, FORTUNE – Grup Modalku menyampaikan komitmennya untuk mendukung bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menerapkan prinsip keberlanjutan. Perusahaan teknologi finansial itu (tekfin) itu mengambil pendekatan ESG (environmental, social, dan governance) dalam menilai profil risiko usaha kecil.
Co-Founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya, menyatakan penerapan ESG ke dalam operasional bisnis perseroan telah berlangsung sejak Januari 2022, yang secara internal dipimpin oleh divisi Impact dan Sustainability.
Prinsip bisnis keberlanjutan itu berlangsung di lima negara operasionalnya, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
“Integrasi prinsip ESG ke dalam aktivitas bisnis Grup Modalku dilakukan untuk meningkatkan praktik tata kelola perusahaan serta mendorong UMKM untuk mempertimbangkan praktik-praktik dan inisiatif keberlanjutan,” kata Reynold dalam rilis pers, Selasa (28/3).
Dia mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Oktober 2022 yang menunjukkan 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi pada nilai transaksi bruto (PDB) mencapai 60,5 persen.
Penerapan ESG
Menurut Reynold, inisiatif Modalku menjalankan bisnis secara bertanggung jawab sejalan dengan pendekatan 3P, yakni people, profit, dan planet, yang diterjemahkan melalui upaya menemukan keseimbangan antara faktor ekonomi, lingkungan dan sosial.
“Kami berkomitmen untuk mendukung UMKM yang turut berkontribusi pada keberlanjutan, terlepas dari tahap mana mereka menjalankan praktik-praktik berkelanjutan dalam bisnisnya. Salah satunya dengan mengalokasikan aliran dana ke industri tersebut,” ujarnya.
Secara konkret, praktik ESG Modalku terjadi melalui berbagai proses operasional bisnis. Perusahaan itu, misalnya saja, memasukkan penilaian risiko ESG ke dalam proses asesmen kredit UMKM atau penerima dana. Penilaian itu mempertimbangkan risiko lingkungan dan sosial dari calon penerima dana.
Beberapa inisiatif ESG lain, seperti menyediakan peluang modal usaha yang dapat diakses oleh pengusaha wanita dan ecopreneur, serta mengedukasi penerima dan pemberi dana tentang pentingnya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Modalku menyampaikan pula ambisinya untuk meningkatkan alokasi pendanaan pada industri yang sejalan dengan tiga tema fokus Grup Modalku, yaitu perubahan iklim, ekonomi sirkular, dan SDG (Sustainable Development Goals) serta inklusi.
“Menciptakan ekosistem yang mampu mendukung UMKM dalam mencapai praktik berkelanjutan sangatlah krusial. Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk mendorong agenda berkelanjutan ini bagi UMKM, mulai dari sisi pendanaan, SDM, sampai jaringan,” ujar Sustainability and ESG Lead Modalku, Annette Aprilana.