Omicron Bikin ADB Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Asia

ADB mengatakan COVID-19 masih menjadi risiko utama.

Omicron Bikin ADB Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Asia
Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas prospek pertumbuhan ekonomi untuk negara berkembang di kawasan Asia. Revisi proyeksi ini dilakukan menyusul perkembangan pandemi dari varian baru COVID-19, Omicron.

Dalam Asian Development Outlook Supplement per Desember 2021, ADB menyesuaikan pertumbuhan ekonomi Asia pada 2021 menjadi 7,0 persen dari sebelumnya 7,1 persen (proyeksi September). Sedangkan, pada 2022, ekonomi kawasan tersebut diperkirakan hanya tumbuh 5,3 persen, turun dari 5,4 persen sebelumnya.

Kepala Ekonom ADB, Joseph Zveglich, mengatakan Asia tengah mengalami kemajuan stabil dalam menangani COVID-19 melalui upaya vaksinasi dan implementasi tindakan pencegahan yang lebih strategis. Hal itu sebenarnya membantu meningkatkan prospek pertumbuhan pada awal tahun ini.

“Namun, wabah baru di kuartal ketiga meredam pertumbuhan produk domestik bruto, dan munculnya varian virus Omicron menyebabkan ketidakpastian baru. Upaya pemulihan harus mempertimbangkan perkembangan ini,” kata Joseph dalam keterangannya, pada Selasa (14/12).

Bagi ADB, risiko utama terhadap prospek pertumbuhan tetap kebangkitan dalam kasus COVID-19. Jumlah rata-rata kasus harian secara global naik menjadi hampir 573.000 kasus pada 30 November dari 404.000 kasus pada 15 Oktober.

Tingkat vaksinasi (lengkap) di Asia juga telah meningkat menjadi 48,7 persen dari populasi bulan lalu. Namun, masih tertinggal dari Amerika Serikat (58,1 persen) dan Uni Eropa (67,2 persen). Tingkat orang yang divaksinasi lengkap juga sangat bervariasi di Asia: dari setinggi 91,9 persen total populasi di Singapura hingga serendah 2,2 persen di Papua Nugini.

Perincian pertumbuhan ekonomi per wilayah

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia. Dok/Bank Pembangunan Asia

Dalam outlook terbarunya, ADB mengoreksi perekonomian sejumlah negara, seperti Tiongkok, India, Malaysia, dan Vietnam. Perekonomian Tiongkok, misalnya, tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 8,0 persen, atau turun dari 8,1 persen sebelumnya. Lalu, perekonomian India diproyeksi juga cuma naik 9,7 persen, Malaysia 3,8 persen, dan Vietnam 2,0 persen.

Namun, ADB juga menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, yaitu Hong Kong (6,4 persen), Filipina (5,1 persen), Singapura (6,9 persen), dan Thailand (1,0 persen).

Untuk Indonesia, ADB tetap memperkirakan perekonomiannya tumbuh 3,5 persen atau sama dengan proyeksi sebelumnya. Tahun depan perekonomian Indonesia juga diperkirakan tumbuh 5,0 persen, bahkan naik dari 4,8 persen dari prediksi sebelumnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024