IMF Anggap Anjloknya Kripto Belum Ancam Stabilitas Keuangan Global

Dampak pasar aset kripto ke sistem keuangan terbatas.

IMF Anggap Anjloknya Kripto Belum Ancam Stabilitas Keuangan Global
Shutterstock/Bumble Dee
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan kejatuhan pasar aset kripto belum menimbulkan risiko cukup berarti bagi stabilitas keuangan global. Lembaga internasional itu justru menyoroti isu lain seperti inflasi dan resesi.

Dalam laporan bertajuk World Economic Outlook Update: Gloomy and More Uncertain, IMF mengakui pasar aset kripto telah mengalami aksi jual jor-joran. Namun, situasi tersebut dianggap belum memberikan efek merusak bagi sistem keuangan global.

IMF merujuk pada krisis stablecoin TerraUSD (UST) pada Mei lalu mengalami gejolak karena kehilangan standar yagn mengaitkannya dengan dolar AS. Kejatuhan Terra berdampak luas ke pasar aset kripto secara keseluruhan.

UST dirancang untuk memiliki nilai stabil karena rasionya 1:1 dengan dolar AS. Dikutip dari coinmarketcap, saat ini harga Terra US$0,03673.

Bitcoin yang kapitalisasinya paling besar di pasar kripto kini bernilai US$22 ribuan. Padahal, pada awal tahun harganya masih US$46 ribuan. 

Pengawasan kripto

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Pedrosek

IMF memandang pasar aset kripto seperti Bitcoin yang terisolasi dari sistem perbankan konvensional tidak mengkhawatirkan. Lembaga tersebut percaya keterpisahan itu dapat menjauhkannya dari bahaya.

Selain urusan inflasi dan resesi yang lebih mengancam perekonomian global, IMF juga menyoroti invasi Rusia atas Ukraina serta kebijakan karantina wilayah untuk mengendalikan COVID-19

Pernyataan IMF meluncur di tengah kemelut industri aset kripto. Kasus hedge fund Three Arrows Capital yang mengajukan kebangkrutan serta menggoncang pasar aset kripto, misalnya. Masalah yang menerpa perusahaan itu dianggap telah membuat regulator di negara berkembang berambisi untuk melakukan kontrol yang lebih besar di pasar.

Tahun lalu IMF sempat menyatakan bahwa aset kripto mengancam stabilitas keuangan global. Lembaga ini lantas menyerukan tentang penciptaan respons terkoordinasi secara global dalam bentuk regulasi yang mengatur sektor ini. IMF juga secara terbuka telah memperingatkan El Salvador untuk berhenti menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.

Sementara itu, European Systemic Risk Board, dalam laporannya pada Juni, mengatakan tingginya popularitas aset kripto dapat memberi ancaman yang cepat dan tiba-tiba terhadap pasar keuangan yang lebih luas. Lembaga itu menyarankan ada pemantauan rutin atas skala eksposur aset kripto dan keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi) terhadap pasar keuangan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina