Jakarta, FORTUNE - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah menyentuh kisaran angka Rp 15.700. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan, kondisi ini bukan terjadi karena pelemahan rupiah, melainkan penguatan dolar.
Menurutnya, penguatan dolar AS saat ini tengah menjadi fenomena global. "Seluruh dunia dolar menguat, jadi bukan cuma Indonesia," kata dia usai acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, Rabu (11/10).
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (11/10) pukul 09.00 WIB rupiah berada pada level Rp 15.733 per dolar AS. Bagaimanapun, ia meminta masyarakat untuk tidak panik. "Jadi kita tenang saja," ujarnya.
Evaluasi kebijakan DHE
Menurut Airlangga, pemerintah telah menyiapkan sejumlah instrumen guna menghadapi fluktuasi harga dolar AS, salah satunya penerapan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Menurutnya, kebijakan ini akan dievaluasi dalam waktu dekat.
"Indonesia menerapkan devisa hasil ekspor yang diharapkan 3 bulan lagi kita mulai akan mengevaluasi di tengah ketidakpastian US dolar ini,"
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan PP Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (PP DHE SDA), sebagai revisi dari PP Nomor 1 Tahun 2019. Dengan aturan ini, eksportir wajib menaruh DHE di Tanah Air dalam waktu 3 bulan.
Airlangga pun optimistis kebijakan ini akan berdampak positif. Sebab, data tahun 2022 menunjukkan, DHE dari 4 sektor terkait (Pertambangan, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan) totalnya mencapai US$ 203,0 miliar atau sebesar 69,5% dari total ekspor tahunan.