BRI Memasarkan Produk Berbasis ESG Bersama Anak Perusahaannya

Menjunjung tinggi implementasi ESG

BRI Memasarkan Produk Berbasis ESG Bersama Anak Perusahaannya
Lanskap gedung BRI. (Dok. BRI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahannya yakni PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), mengembangkan produk Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A. Performa produk ini berhasil melampaui kinerja IHSG dan rata-rata reksa dana saham di industri (Infovesta Equity Fund Index). 

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengapresiasi kinerja perusahaan yang baru bertransformasi menjadi bagian dari BRI Group tersebut. Catur berharap, BRI-MI terus konsisten tumbuh di atas potensi industri. 

“Sejak terjadinya integrasi, total Asset Under Management (AUM) Ritel BRI-MI telah  mengalami peningkatan market share dan menempati posisi 5 di industri manajemen investasi dengan total dana kelolaan (AUM) reksa dana per Oktober 2023. Kinerja ini menunjukkan kepercayaan pemegang saham terhadap BRI - MI semakin baik untuk menjadi manajer investasi bertaraf global yang fokus pada segmen ritel. Kinerja ini menunjukkan kepercayaan pemegang saham terhadap BRI-MI semakin baik untuk menjadi manajer investasi bertaraf global yang fokus pada segmen ritel. Kami tetap berharap AUM terus bertumbuh,” ucapnya.

Inovasi menciptakan produk berbasis ESG

Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A sendiri merupakan reksa dana yang berbasis Environmental, Social and Governance (ESG). Produk ini bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks MSCI Indonesia ESG Screened yang diterbitkan oleh MSCI Limited melalui investasi sesuai dengan kebijakan. 

Adapun dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana ini karena telah dikenal dan diterima oleh kalangan investor global, khususnya mereka yang melakukan pendekatan ESG. Selain itu, pemahaman mengenai potensi keuntungan dari strategi dan tingginya pemeringkatan ESG membuat investasi jenis ini diminati investor. Indeks MSCI Indonesia ESG Screened terdiversifikasi dengan cakupan 17 saham dari 5 sektor. 

Direktur Marketing BRI-MI Upik Susiyawati mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Dukungan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan semakin meningkat baik dari pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum. 

"Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A merupakan inovasi BRI-MI dalam rangka menciptakan produk berbasis ESG. Hal ini merespons tumbuhnya investor yang mengedepankan prinsip-prinsip ESG dan ingin menggabungkan pertumbuhan keuangan dengan kepedulian terhadap dampak sosial dan lingkungan,” ucapnya. 

Dengan adanya sinergi antara BRI dengan BRI-MI melalui produk Reksa Dana Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A, diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk para nasabah yang ingin melakukan investasi sekaligus berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. 

Konsultasikan perencanaan keuangan Anda Bersama Relationship Manager Priority BRI yang tersertifikasi dan berpengalaman. #MudahBertumbuh dari generasi ke generasi bersama BRI Prioritas. (WEB)

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi