Jakarta, FORTUNE - Asuransi properti termasuk harta benda di dalamnya mendominasi 29 persen dari seluruh pendapatan premi asuransi umum di tahun 2022 lalu. Hal tersebut tercatat berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) hingga Desember 2022.
Untuk pendapatan premi asuransi umum secara total sampai akhir tahun 2022 tercatat mencapai Rp90,1 triliun, tumbuh sebesar 15,3 persen secara year on year (yoy).
"Faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha ini adalah meningkatnya kredit real estate, KPR & KPA dan UMKM," kata Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (1/3).
Ia menyebut, peningkatan tersebut juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual property komersial maupun property residensial.
Pendapatan premi dari sektor kendaraan tumbuh 15,7%
Sementara itu, asuransi kendaraan bermotor menyumbang porsi sebesar 20 persen untuk pendapatan premi. Ia juga menjelaskan, pendapatan premi pada lini usaha kendaraan bermotor mampu tumbuh 15,7 persen (yoy).
"Peningkatan premi lini usaha ini tentunya dipengaruhi tumbunya penjualan kendaraan bermotor dari Roda 2 maupun Roda 4 di tahun 2022," kata Trinita.
Tercatat pada data GAIKINDO dan AISI, jumlah peningkatan penjualan Roda 4 tumbuh sebesar 17,4 persen di 2022. Sementara pada kendaraan Roda 2 hanya mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021.
Asuransi untuk kredit bank tumbuh 4,5%
Di sisi lain, lini usaha asuransi yang juga menjadi salah satu pangsa terbesar ialah asuransi untuk kredit perbankan. Lini asuransi kredit mengalami peningkatan 4,5 persen pada 2022.
"Faktor utama yang mendukung pertumbuhan ini tentunya karena adanya komitmen pemerintah untuk terus memberikan penyaluran Kredit kepada masyarakat," katanya.
Tercatat pada Data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan masih terjadi pada semua jenis kredit yang disalurkan oleh bank umum dan BPR pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya di 2021.