Jakarta, FORTUNE - Pinhome dan YouGov Indonesia meluncurkan laporan "Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti". Laporan ini mengungkap bahwa terdapat 41 juta generasi sandwich di Indonesia, baik vertikal (menopang anak dan orangtua) dan horizontal (menopang orangtua dan saudara). Sejumlah Generasi Sandwich ini masih sulit untuk mengelola keuangan untuk bisa memiliki rumah.
"Kami menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi. Oleh karena itu, Pinhome hadir untuk membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki properti pertama,” kata Founder dan CEO Pinhome, Dayu Dara Permata di Jakarta, Selasa (8/10).
Kebutuhan keluarga menjadi alasan generasi sandwich ingin punya rumah
Dari laporan tersebut tercatat, mayoritas masyarakat memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah, didorong oleh kebutuhan keluarga sebesar 49 persen dan juga stabilitas ekonomi sebesar 48 persen. Laporan ini menggabungkan data dari Pinhome dan riset secara daring terhadap 400 responden dari berbagai kelas sosial ekonomi di seluruh Indonesia yang mewakili populasi dari generasi sandwich yang ingin atau telah memiliki properti.
Edward Hutasoit selaku General Manager YouGov Indonesia mengatakan, YouGov sebagai penyedia data publik, berusaha menangkap berbagai diskursus penting di masyarakat. Kolaborasi antara Pinhome dan YouGov menghasilkan wawasan berharga tentang perilaku generasi sandwich dalam memiliki properti.
“Riset terhadap populasi daring generasi sandwich ini menunjukkan bahwa 67 persen konsumen memanfaatkan media sosial dan 39 persen menggunakan aplikasi seperti Pinhome untuk mencari properti, menunjukkan pentingnya platform digital dalam memfasilitasi proses pembelian rumah," kata Edward.
Ini 3 tantangan generasi sandwich dalam memiliki rumah
Laporan ini juga mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam memiliki rumah yaitu, menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan yang tinggi.
Pinhome sendiri memiliki berbagai solusi tepat untuk berbagai tantangan tersebut, dimulai dari jutaan listing properti untuk memudahkan pencarian, simulasi Kpr yang transparan dan jelas menampilkan seluruh biaya terkait, hingga fitur PinValue untuk penilaian harga pasaran properti.
Dalam riset ini dan juga mendukung produksi film 'Home Sweet Loan’, Pinhome berharap dapat memberikan wawasan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kebutuhan dan tantangan generasi sandwich, serta menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah.
Almira Bastari, penulis novel "Home Sweet Loan" yang telah difilmkan menambahkan, isu generasi sandwich dan kepemilikan properti ternyata sangat relatable untuk banyak orang, terbukti dari film nya yang hingga saat ini sudah tembus 1 juta penonton dan respon di sosial media yang luar biasa.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Pinhome bersama dengan YouGov dalam mengangkat isu ini dan terus berupaya memberikan solusinya. Pesan saya untuk generasi sandwich adalah jadilah pribadi yang empowered dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk membeli rumah sambil membantu keluarga,” pungkas Almira.