51% UMKM Pakai Modal Tabungan dan Kerabat, Akses Pendanaan Sulit?

Suku bunga jadi poin penting UMKM memilih pembiayaan.

51% UMKM Pakai Modal Tabungan dan Kerabat, Akses Pendanaan Sulit?
UMKM kerajinan gelas kayu. (dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- Mayoritas sumber modal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam masih berasal dari tabungan pribadi bukan dari bank atau perusahaan pembiayaan lainnya. 

Hal tersebut tertuang dalam laporan yang diluncurkan oleh Grup Modalku, platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara di 2023. 

Tercatat, dalam mendapatkan sumber modal awal, UMKM dapat dari uang tabungan, dukungan keluarga dan teman sebesar 51 persen. Kemudian sumber lainnya berasal dari bank tradisional sebesar 31 persen. Sedangkan untuk sumber pendanaan alternatif seperti perusahaan fintech baru 10 persen, dan sisanya dari investor sebesar 3 persen. 

“Survei ini menegaskan dan memperluas pemahaman kami tentang UMKM untuk melayani lebih baik. Dengan mempermudah akses pendanaan yang dihadirkan dan mulai masuk ke dalam manajemen arus kas, yang akan diterapkan pada produk kami," kata Country Head Modalku, Arthur Adisusanto melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (11/10). 

Survei Grup Modalku melakukan survei pada tahun 2023 terhadap 977 UMKM di lima negara beroperasi, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Responden pada laporan ini masuk dalam kategori usaha mikro (74 persen) dan pemilik usaha (63 persen). 

Selain itu, responden yang merupakan penerima dana Grup Modalku sebesar 59 persen dan bukan penerima dana Grup Modalku sebesar 41 persen.

Faktor suku bunga jadi poin penting UMKM memilih produk pembiayaan 

ilustrasi menghitung bunga tabungan (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Di sisi lain, faktor suku bunga yang rendah menjadi faktor signifikan untuk UMKM dalam pemilihan produk pembiayaan. Sebanyak 62 persen UMKM cenderung berpindah produk pebiayan karena ketidakpuasan mereka terhadap pengalaman yang ditawarkan. 

Khusus UMKM di Indonesia, rekomendasi dari kolega juga menjadi faktor yang cukup mempengaruhi keputusan dalam memilih merek atau fasilitas finansial dengan persentase 23 persen atau lebih besar dibandingkan dengan rata-rata regional Asia sebesar 15 persen.

Metode transfer bank masih diminati UMKM 

ilustrasi ATM (unsplash.com/Nick Pampoukidis)

Dari segi sistem pembayaran, transfer bank masih menjadi metode pembayaran paling populer bagi UMKM di negara tempat Grup Modalku beroperasi. Tercatat, hampir 90 persen UMKM membayar supplier melalui transfer bank dan 88 persen menerima pembayaran dari pelanggan melalui metode yang sama. 

Namun, transaksi tunai masih memainkan peran besar dimana 51 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengandalkan uang tunai untuk membayar supplier dan menerima pembayaran dari pelanggan. 

Di samping itu, responden juga mengatakan bahwa mereka juga menerima pembayaran dari pelanggan melalui e-wallet (27 persen) cheque (14 persen), dan virtual account (12 persen). Sedangkan untuk pembayaran ke supplier, responden juga menggunakan cheque (17 persen), virtual account (8 persen) dan sisanya melalui e-wallet (4 persen).

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya