AIA Cetak Laba Rp1,6 Triliun di 2023, Ini Strateginya

AIA kantongi premi Rp10 triliun.

AIA Cetak Laba Rp1,6 Triliun di 2023, Ini Strateginya
Ilustrasi Kantor AIA/Dok AIA
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT AIA Financial (AIA) mencetak Laba setelah pajak sebesar Rp1,6 triliun di sepanjang tahun 2023. Bila dirinci lebih dalam pada laporan keuangan tahun 2023, AIA memperoleh laba komprehensif sebesar Rp918 miliar. 

Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy, menyatakan, kinerja keuangan AIA pada 2023 ini mencerminkan kesuksesan dalam menjalankan strategi dan prioritas bisnis untuk jangka panjang. 

"Kami konsisten untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan pendapatan operasional yang kuat, didukung oleh jalur distribusi yang profesional, tepercaya dan mahir digital," kata Sainthan melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (31/5).

AIA kantongi premi Rp10 triliun

Ilustrasi AIA/ Dok Istimewa

Di sisi lain, total pendapatan Premi AIA mencapai Rp10 triliun di 2023 atau terkontraksi sekitar 12 persen (yoy) bila dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp11,3 triliun. 

Di sisi lain, AIA juga berhasil mengelola total Uang Pertanggungan (UP) sejumlah Rp749 triliun, meningkat sebesar 37 persen selama 5 tahun terakhir. Pertumbuhan total jumlah uang pertanggungan menunjukkan kepercayaan dari nasabah atas kinerja AIA. 

Ia manambahkn, AIA terus berupaya mempertahankan komitmennya terhadap layanan berkualitas kepada nasabah melalui premier agency yang menghadirkan tim distribusi keagenan yang profesional, terpercaya, dan mahir digital serta jaringan mitra distribusi strategis melalui bancassurance.

AIA bayarkan klaim senilai Rp10 triliun

Ilustrasi AIA/ Shuterstock msyaraafiq

Sebagai perusahaan Asuransi jiwa, AIA juga mencatatkan total pembayaran klaim sebesar Rp10 triliun pada 2023. Sementara selama lima tahun terakhir ini, AIA telah membayarkan total kumulatif klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp49 triliun. 

Dengan kondisi itu, dan rasio Risk Based Capital (RBC) sebesar 434 persen untuk Bisnis Konvensional, 3.146 persen untuk dana Tabarru Syariah dan 12.584 persen untuk dana Operator Syariah. 

Rasio solvabilitas merupakan tolok ukur dari kecukupan aset dalam memenuhi komitmen kepada pemegang polis. Hal ini menunjukkan kesehatan keuangan AIA yang kuat sebagai perusahaan asuransi jiwa.

Related Topics

AIAAsuransiLabaPremi

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo