Jakarta, FORTUNE - Aliran modal asing tercatat keluar neto dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp2,38 triliun dalam satu pekan kemarin.
Hal tersebut dilaporkan Bank Indonesia (BI) dalam laporan perkembangan indikator stabilitas nilai tukar rupiah pada Minggu (18/6). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, modal asing keluar terbesar berasal dari pasar saham.
"Data transaksi 12 hingga 15 Juni 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto atau keluar Rp2,38 triliun terdiri dari jual neto Rp640 miliar di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan jual neto Rp1,74 triliun di pasar saham," jelas Erwin.
Secara tahunan, aliran modal asing masuk Rp82,5 triliun di SBN
Meski demikian, secara tahunan atau year to date, sepanjang tahun 2023 hingga 15 Juni 2023, aliran modal asing masih masuk masing-masing sebesar Rp82,5 triliun di pasar SBN dan Rp17,14 triliun di pasar saham.
Tingginya aliran modal asing melalui SBN didukung olehYield SBN 10 tahun yang stabil berada pada level 6,27 persen. Sedangkan untuk premi CDS Indonesia 5 tahun stabil di 80,55 bps per 15 Juni 2023 dari 80,50 bps per 9 Juni 2023
Nilai tukar rupiah berada pada level Rp14.910 per dolar AS
Di sisi lain, nilai tukar rupiah tercatat dibuka menguat pada level (bid) Rp14.910 per dolar AS pada Jumat (16/6) pagi hari. Lebih baik dibandingkan dengan level Rp14.940 per dolar AS pada akhir hari Kamis (15/6).
Erwin mengatakan, ke depannya Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. Tak lupa, bank sentral juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan antar pengawas.