Jakarta, FORTUNE - PT Pegadaian (Pegadaian) mencatat capaian Aset senilai Rp100,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Capaian ini disokong oleh pertumbuhan bisnis gadai, Pembiayaan hingga jual beli Emas yang masih moncer pada tahun 2024.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengaku bersyukur bisnisnya masih dapat tumbuh di tengah perlambatan ekonomi dan pelemahan kinerja industri. Seperti diketahui, bisnis gadai masih mendominasi pendapatan usaha dari Pegadaian dengan porsi sekitar 83 persen.
“Tahun 2024 ini mungkin di industri yang lain ataupun industri keuangan mengalami sedikit penurunan atau harus sabar. Tetapi, Alhamdulillah pada tahun 2024 ini kinerja kita naik terus. Bahkan, secara aset kami pertama kalinya menyentuh lebih dari Rp100 triliun. Ini sesuai dengan visi kami 5 tahun lalu,” kata Damar saat memberikan sambutan pada acara Pegadaian Media Award di Jakarta, Kamis malam (21/11).
Pembiayaan Pegadaian naik 26,5%
Lebih lanjut Damar menjelaskan, aset itu terus tumbuh seiring dengan jumlah outlet yang dimiliki Pegadaian yang mencapai 4.092 unit serta 633 outlet SenyuM yang merupakan kolaborasi Holding ultra mikro (UMi) dari BRI dan PNM.
Sementara itu, Pegadaian juga telah menyalurkan outstanding pembiayaan senilai Rp 82,9 triliun pada kuartal III-2024 atau naik 26,5 persen (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp65,6 triliun. Tingginya pembiayaan ini tentunya telah didukung oleh 241 ribu agen yang tersebar di berbagai daerah.
Damar memastikan pertumbuhan lini pembiayaan juga dibarengi dengan langkah prudential. Kondisi ini tercermin dari rasio NPL nett atau pembiayaan macet yang hanya sebesar 0,93 persen atau membaik bila dibandingkan dengan periode tahun lalu yang mencapai 1,31 persen.
“Kami tumbuh bagus dengan efisiensi. Jadi bukan tumbuhnya itu dengan ugal-ugalan,” ungkap Damar.
Laba Pegadaian melonjak 38% jadi Rp4,44 triliun
Dengan berbagai pencapaian itu, lanjut Damar, Pegadaian mampu mengantongi laba senilai Rp4,44 triliun pada kuartal III-2024 atau melonjak 38,1 persen (yoy) dibandingkan dengan periode tahun lalu yang hanya Rp3,22 triliun.
Pertumbuhan kinerja juga turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 9,2 persen menjadi 25,7 juta orang pada September 2024. Damar menyebut, hadirnya Holding Ultra Mikro telah mendukung bisnis perseroan dan membawa angin segar pada ekonomi Indonesia, khususnya UMKM.