Jakarta,FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar atau capital outflow senilai Rp12,50 triliun pada awal Desember 2021.
“Berdasarkan data transaksi 29 November – 2 Desember, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp12,50 triliun," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/12)
Lebih rinci Erwin menjelaskan, aliran modal asing keluar paling tinggi berasal dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,82 triliun. Selanjutnya aliran modal asing juga masih keluar dari instrumen pasar saham sebesar Rp2,68 triliun.
Secara tahunan, capital outflow capai Rp31,76 triliun
Bila dihitung secara tahunan, akumulasi aliran modal asing selama Januari hingga minggu pertama Desember 2021 keluar melalui aksi nonresiden jual neto sebesar Rp31,76 triliun.
Sedangikan untuk premi CDS Indonesia 5 tahun relatif stabil ke level 87,03 bps per 2 Desember 2021 dari 87,26 bps per 26 November 2021.
BI perkirakan inflasi awal Desember capai 0,25%
Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu I Desember 2021, BI memperkirakan inflasi secara bulanan mencapai 0,25 persen (mtm). Sedangkan secara tahunan, BI perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,55 persen.
Erwin menjelaskan, penyumbang utama inflasi sampai dengan minggu I yaitu komoditas cabai rawit dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,02 persen (mtm), telur ayam ras, sawi hijau, kangkung, sabun detergen bubuk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Rupiah masih ditutup melemah
BI juga mencatat, pada hari ini (3/12) nilai tukar rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.390 per dolar AS. Dan pada penutupan perdagangan, nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.419 per dolar AS.
BI pun terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.