Jakarta, FORTUNE - PT Bank Commonwealth mencatatkan rugi bersih senilai Rp145 miliar di tahun 2021.
Dikutip dari publikasi laporan keuangannya, nilai rugi tersebut membengkak 218 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun 2020 senilau Rp45,65 miliar.
Pendapatan bunga Bank Commonwealth juga tercatat sedikit turun dari Rp1,53 triliun di tahun lalu menjadi Rp1,20 triliun di Desember 2021.
Kredit terkontraksi 20%
Penyaluran kredit Bank Commonwealth juga terkontraksi 20 persen (yoy) dari Rp11,77 triliun di tahun 2020 menjadi Rp9,39 triliun pada 2021.
Sementara itu, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) yang dimiliki perseroan tercatat mengalami perbaikan di level 2,22 persen (gross) dan 1,43 persen (net).
DPK menyusut 5%
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Commonwealth juga turun 5 persen (yoy) menjadi Rp13,68 triliun.
Penurunan tersebut nampaknya bersumber dari Current Account Saving Account (CASA) berupa giro dan tabungan yang mengalami penurunan 12 persen yoy, dari Rp6,86 triliun menjadi Rp6,02 triliun.
Modal inti Bank Commonwealth capai Rp3,28 triliun
Hingga akhir 2021, Bank Commonwealth mencatatkan modal inti atau tier 1 senilai Rp3,28 triliun. Posisi tersebut turun tipis 1 persen (yoy) dari posisi sebelumnya Rp3,31 triliun di posisi yang sama 2020.
Sedangkan untuk net interest margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Commonwealth masing-masing menjadi 4,38 persen dan 103,59 persen pada posisi Desember 2021.