Bank IBK Bakal Gelar Right Issue Incar Dana Rp1,2 triliun

Bank IBK bukukan laba Rp104 miliar di 2022.

Bank IBK Bakal Gelar Right Issue Incar Dana Rp1,2 triliun
Ilustrasi IBK Bank/Dok IBK Bank
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank IBK Indonesia Tbk (Bank IBK) berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue kepada para pemegang saham yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan POJK No. 14/2019. Perseroan tercatat akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13,8 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham.

IBK Korean tercatat akan menjadi pembeli siaga dalam proses right issue tersebut. Pihaknya juga mentargetkan penyerapan dana senilai Rp1,2 triliun. Perseroan merencanakan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V ini akan terlaksana pada tahun 2023. Berdasarkan ketentuan POJK No. 14/2019, pelaksanaan right issue harus mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB.

”Dana rights issue akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan. Kami optimis dengan adanya peningkatan modal ini, struktur permodalan menjadi lebih baik sehingga Perseroan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usaha ke depannya yang kondisinya semakin menantang,” kata Direktur Utama Bank IBK Indonesia Chae Jae Young melalui keterangan resmi yang dikutip Jakarta, Kamis (9/2).

Dengan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas V maka saham yang dikeluarkan Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas V dapat terdilusi paling banyak 33,32 persen.

Bank IBK bukukan laba Rp104 miliar di 2022

Ilustrasi Kartu ATM IBK Bank

Dalam kesempatan tersebut, Chae Jae Young juga mengungkapkan, pihaknya mampu membukukan laba bersih secara unaudited senilai Rp104 miliar di akhir 2022. Laba tersebut tercatat meningkat delapan kali lipat dibandingkan dengan posisi tahun 2021 yang hanya Rp13 miliar.

“Sejak 2019 hingga 2022, Bank IBK Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat dari sisi total aset yang meningkat 28,5 persen year on year (yoy) dari Rp 14,28 triliun pada 2021 menjadi Rp 18,35 triliun pada 2022,” katanya.

Chae Jae Young menyampaikan, IBK Korea memandang pasar Indonesia sebagai negara kunci dalam strategi pertumbuhan globalnya. Oleh karena itu, IBK Korea telah melakukan 4 kali capital injection ke Bank IBK Indonesia. Dengan demikian, saat ini modal inti Bank IBK Indonesia mencapai Rp 4,1 triliun dan direncanakan akan ada penambahan capital injection lagi ke dapan.

Angkat direktur baru, ini susunan direksi Bank IBK

Ilustrasi Bank

RUPSLB juga menyetujui pengangkatan direktur baru yaitu Edwin Rudianto sebagai Direktur Bisnis. Dengan demikian susunan Direksi Bank IBK Indonesia setelah RUPSLB menjadi sebagai berikut :

  • Direktur Utama: Cha Jae Young
  • Direktur Kredit: Lee Dae Sung
  • Direktur Operasional: MC Vera Afianti
  • Direktur Bisnis: Edwin Rudianto
  • Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori

Related Topics

IBK BankRight Issue

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina