Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dikabarkan sedang melakukan penjajakan dengan Bank Prima Master untuk bisa diakuisisi.
Hal tersebut dikabarkan oleh DealStreetAsia pada Senin (8/8). Beberapa sumber yang mengetahui perkembangan tersebut menyatakan, pembicaraan antara Bank Prima Master dan Bank Mandiri sedang dalam tahap lanjutan. “Tetapi belum ada keputusan akhir yang dibuat oleh salah satu pihak,” tambah sumber tersebut.
Tren pembentukan bank digital melalui langkah anorganik dengan mengakuisisi bank kecil memang telah menjadi hal lumrah. Sebelumnya, BCA dan BNI juga telah tertarik untuk masuk ke segmen bisnis bank digital dengan mengakuisisi bank kecil.
Seperti dikabarkan Fortune Indonesia sebelumnya, Bank Mandiri masih membuka kemungkinan untuk melaksanakan aksi korporasi melalui pengembangan anorganik. Bahkan, Bank Mandiri membuka kemungkinan untuk memisahkan aplikasi Livin’ miliknya menjadi unit usaha tersendiri.
"Mungkin kalau ada peluang yang baik akan dijalankan secara anorganik. Tapi sampai saat ini kami melihat kami akan lebih memilih mengoptimalkan efektivitas engine bisnis kami melalui livin dan kopra," jelas Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan.
Bank Prima Master disebut tengah diincar oleh dua fintech
Masih dari sumber yang sama, Bank Prima Master pada bulan lalu juga dikabarkan tengah diincar oleh perusahaan fintech asal China Jianpu Technology dan satu perusahaan fintech asal Indonesia.
Namun demikian, Bank Mandiri menyusul niat ketertarikannya untuk memiliki saham minoritas dari Bank Pima Master. Namun demikian ketika dikonfirmasi Fortune Indonesia secara lebih lanjut, Bank Mandiri belum mau memberikan keterangannya terkait kabar tersebut.
Modal inti Bank Prima Master baru Rp282,82 miliar
Berdasarkan laporan keuangan Bank Prima Master, modal inti bank yang bermarkas di Surabaya ini baru mencapai Rp282,82 miliar pada Maret 2022. Dengan kondisi tersebut, Bank Prima Master menghadapi tantangan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pemenuhan modal inti Rp3 triliun di akhir 2022. Terlebih, OJK terus mendorong konsolidasi perbankan untuk terciptanya permodalan yang kuat.
DealStreetAsia juga menyebut, Bank Prima Master juga masih mengalami permasalahan dengan salah satu perusahaan pulp dan kertas PT Pabrik Kertas Indonesia yang mengajukan gugatan terhadap Bank Prima. Pabrik kertas tersebut meminta pengadilan untuk melarang pemberi pinjaman mengalihkan aset atau sahamnya kepada pihak lain.