Jakarta, FORTUNE - Meski baru berjalan hampir tiga bulan dari soft launching, fitur baru Buy Now Pay Later (BNPL) atau Paylater milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah digandrungi masyarakat dan nasabah.
Direktur BCA, Santoso mengungkapkan, sejak peluncuran paylater BCA pada Oktober 2023 hingga 25 Januari 2024 total plafon penyaluran kredit melalui paylater BCA tembus Rp400 miliar.
“Kami melihat respons daripada nasabah sangat bagus, sampai sekarang ada 52 ribu customer yang sudah terdaftar sebagai nasabah kami,” kata Santoso saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (25/1).
Bos BCA: paylater bukan tempat untuk tutup utang pinjol
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja juga mengungkapkan latar belakang pihaknya meluncurkan produk paylater untuk menjangkau nasabah yang tidak bisa mengakses layanan kartu kredit.
Meski demikian, Jahja menegaskan bahwa layanan paylater milik BCA tidak dianjurkan untuk menutup utang ataupun pinjaman online (Pinjol) lainnya. Sebab, skema yang digunakan BCA ialah mekanisme revolving loan. Dengan demikian, paylater hanya bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak pembelian barang dengan skema pembayaran QRIS di aplikasi myBCA dan tidak bisa ditunaikan.
"Jujur, paylater ini bukan alat untuk menutup pinjaman lain, ini yang sering terjadi," tegas Jahja.
Seperti diketahui, layanan paylater ini bisa dinikmati para nasabah melalui aplikasi myBCA. Bank dengan kode saham BBCA ini memang menyiapkan myBCA sebagai aplikasi terintegrasi. Dalam layanan paylater, BCA menawarkan tenor cicilan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan yang cicilannya di autodebet-kan dari tabungan.