Jakarta, FORTUNE - Perbankan dalam negeri tercatat terus aktif dalam penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan atau biasa disebut Environmental, Social and Governance (ESG) di sepanjang tahun 2022.
Tercatat, dari sejumlah bank papan atas yang telah memaparkan laporan keuangannya, tiga antaranya telah mengungkapkan realisasi pembiayaan ke ESG, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri).
Lantas siapa penyaluran kredit ESG terbesar di akhir 2022?
BNI salurkan kredit ESG senilai Rp182,9 triliun
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengungkapkan, sepanjang 2022 pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) di BNI mencapai Rp182,9 triliun atau 28,5 persen dari total portofolio kredit BNI.
Sustainable Portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp 123,2 triliun; pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp 19,7 triliun; energi baru dan terbarukan sebesar Rp 10,9 triliun; pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp 4 triliun; serta Sustainable Portfolio lainnya sebesar Rp 25,1 triliun.
BNI juga memiliki komitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan sejalan dengan agenda global. BNI mulai proaktif memperkenalkan Sustainability Linked Loan (SLL), di mana salah satu aspek utama SLL adalah pemberian insentif bagi nasabah untuk memperbaiki aspek ESG dalam bisnis mereka.
“Kami juga menawarkan pricing yang menarik sebagai insentif bagi debitur dalam rangka meningkatkan pencapaian aspek ESG dalam bisnis usaha mereka sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Untuk jangka panjang, kami ingin terus meningkatkan inisiatif tersebut agar menjadi bank dengan praktik ESG terbaik di Indonesia,” kata David melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (1/2)
Sepanjang tahun 2022, BNI telah menyalurkan SLL sebesar USD 355 juta atau ekuivalen Rp 5,3 triliun yang disalurkan kepada debitur top tier di sektor industri prioritas, seperti Fast-Moving Consumer Goods dan manufaktur.
BCA salurkan kredit ESG Rp183,2 triliun
Di sisi lain, bank swasta terbesar di Indonesia BCA tercatat telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan senilai Rp 183,2 triliun hingga akhir 2022, tumbuh 14,9 persen secara year on year.
Direktur BCA Vera Eve Lim mengungkapkan, kredit ke sektor ESG ini berkontribusi 25,4 persen terhadap total portofolio keseluruhan kredit BCA.
Vera menjelaskan, sejumlah sektor pendukung kredit keberlanjutan ialah sektor transportasi yang tumbuh 16 persen, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 16 persen, hingga sektor sumber daya alam yang berkelanjutan tumbuh 14,2 persen.Ia menyebut, BCA selalu melakukan environment sustainability risk asessment terlebih dahulu bagi debitur yang akan dibiayai.
Kredit ESG Bank Mandiri tertinggi capai Rp228,8 triliun
Sementara itu, bank plat merah lain yang gencar menyalurkan kredit keberlanjutan ialah Bank Mandiri. Bank berlogo pita emas ini tercatat telah menyalurkan kredit ke sektor KKUB senilai Rp228,8 triliun di akhir 2022. Nilai tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi BCA dan BNI.
Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar mengungkapkan, penyaluran kredit sektor berkelanjutan ini tercatat berkontribusi mencapai 25 persen dari total kredit (bank only). Selain itu, kredit tersebut juga mampu tumbuh 11,6 persen (yoy).