BRI Incar 5 Juta Nasabah Ultra Mikro agar Tak Terjebak Rentenir

Sebagian pelaku usaha Ultra Mikro masih andalkan rentenir.

BRI Incar 5 Juta Nasabah Ultra Mikro  agar Tak Terjebak Rentenir
Dok. BRI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari Bank BRI, Pegadaian, hingga Permodalan Nasional Madani (PNM) ditargetkan bisa menjaring lima juta nasabah baru ultra mikro di tahun 2022. 

Hal tersebut sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah terhadap pembentukan holding tersebut. 

"KPI-nya lumayan challenging, jadi kita itu nanti 2024 harus menyentuh 45 juta pelaku ultra mikro dan di 2022 kita ditargetkan nambah nasabah baru ultra mikro 5 juta," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022 yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Kamis (10/2).

BRI telah layani 8,1 juta nasabah UMi

Hingga akhir 2021, BRI tercatat sudah melayani 8,1 juta nasabah ultra mikro. Sedangkan Pegadaian sudah melayani 5,9 juta nasanah UMi, dan PNM sebanyak11,2 juta nasabah UMi 

Sebagai informasi saja, total kredit dan pembiayaan BRI Group termasuk holding UMi telah menembus Rp1.042,87 triliun. Apabila dirinci, segmen mikro tercatat mendominasi penyaluran kredit dan pembiayaan BRI dengan nominal sebesar Rp483,89 triliun. 

5 juta pelaku usaha Ultra Mikro masih andalkan rentenir

BRI pun sempat melakukan riset pada tahun 2018, yang memperkirakan 45 juta pelaku UMi masih memerlukan tambahan pembiayaan usaha. Di mana 30 juta di antaranya bahkan belum tersentuh lembaga pembiayaan. 

Bahkan Sunarso menyebut, terdapat 5 juta pelaku usaha masih mengandalkan rentenir dengan bunga tinggi. "Bahkan 5 juta ini masih mengandalkan loan shark (rentenir) yang bunganya lebih tinggi," ungkap Sunarso. 

Restrukturusasi kredit mulai melandai

Upaya yang dilakukan BRI dalam mendukung pemulihan ekonomi juga dilakukan melalui program restrukturisasi. Sunarso menjelaskan, saat ini kondisi kredit restrukturisasi telah melandai. Di mana ketika awal pandemi total restrukturisasi BRI bisa mencapai Rp 245,22 triliun. Sementara itu, hingga akhir Desember 2021 tercatat restrukturisasi BRI kini sebesar Rp 156,93 triliun. 

Sunarso mengungkapka, dari penyaluran tersebut, ada nasabah yang benar-benar bisa melakukan pelunasan, dan ada yang sudah pulih. Namun ada pula yang sudah lunas kemudian mengambil kredit lagi dan lancar, serta ada juga yang belum lunas dengan status lancar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina