Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyetor Dividen interim senilai Rp 10,8 triliun ke negara. Seperti diketahui, 53,18 persen saham BRI digenggam oleh negara, sedangkan 46,81 persen sisanya merupakan kepemilikan publik.
"Tanggal 16 kemarin kita sudah nyicil bayar dividen interim, porsi negara Rp 10,8 triliun. Saya pamer ini di depan Bu Menteri Keuangan,” ungkap Direktur Utama BRI, Sunarso pada acara BRI UMKM Expo(rt) 2025, Kamis (30/1).
Ia menyatakan, pembayaran dividen ini dapat memberikan manfaat langsung ke negara dan masyarakat luas yang menjadi pemegang saham ritel.
Sisa pembayaran dividen akan dibayarkan usai RUPST Maret 2025
Sebelumnya, BRI telah melaporlan nilai pembayaran dividen interim tahun buku 2024 mencapai Rp 135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp 20,33 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah pemegang saham ritel BBRI mencapai 653.251 pemegang saham per Desember 2024. Dengan demikian, dividen interim yang akan dibagikan ke publik mencapai Rp 9,45 triliun.
Sunarso menambahkan, sisa dari pembayaran dividen akan segera dilunasi usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada Maret 2025.
BRI setor pajak & dividen Rp98,4 triliun dalam 3 tahun
Selain itu, Sunarso juga mengungkapkan bahwa selama tiga tahun belakangan, BRI telah membayarkan dividen dan pajak senilai Rp98,4 triliun kepada negara. Kontribusi ini diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"BRI masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik,” kata Sunarso.
Sunarso menambahkan, kondisi kinerja dan permodalan yang kuat juga turut mendukung setoran dividen. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI pada September 2024 mencapai sebesar 26,76 persen dengan loan deposit ratio (LDR) BRI yang terjaga di level 89,18 persen.