BRI Telah Salurkan KUR Rp175,66 Triliun, Ini Sektornya

Sektor pertanian sumbang 39,62% porsi KUR BRI.

BRI Telah Salurkan KUR Rp175,66 Triliun, Ini Sektornya
Holding UMi dorong inklusi keuangan (dok. BRI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT BRI salurkan KUR senilai Rp175,66 triliun hingga November 2024.
  • KUR diberikan kepada 3,7 juta debitur UMKM oleh BRI.
  • Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menyatakan komitmen bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui KUR.

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp175,66 triliun hingga akhir November 2024. 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan KUR itu diberikan kepada 3,7 juta debitur UMKM. Ia menyebut, pencapaian ini menunjukkan komitmen bank yang mengimplementasikan Asta Cita dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," kata Supari melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (10/12).
 

Sektor pertanian sumbang 39,62% porsi KUR BRI

Ilustrasi persawahan. (dok. Kementan)

Supari menanbahkan, pencapaian ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti Pertanian, perdagangan, dan perikanan. 

BRI mencatat penyaluran KUR tersebar merata di berbagai wilayah Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan sektor produksi. “Sektor Pertanian menjadi penyumbang terbesar diantara sektor lainnya yaitu senilai Rp69,60 triliun atau mengambil porsi 39,62 persen,” imbuh Supari.

KUR diyakini tingkatkan pendapatan UMKM

Wanita Pengrajin Bambu di Desa Penglipuran Bali/Fortune Indonesia Suheriadi

Sebelumnya Supari juga mengusulkan skema penyaluran KUR di tahun depan dibagi menjadi dua, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah. 

"KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi," jelas Supari. 

Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan UMKM sebesar 32 persen hingga 50 persen. Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 persen hingga 38 persen. 

Dari data itu juga menunjukan bahwa debitur KUR menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak ketimbang non debitur KUR.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya