Jakarta,FORTUNE- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjajal peruntungan untuk menggarap bisnis Emas Batangan 'BSI Gold' melaui kolaborasi dengan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA). Sebelumnya, BSI memang telah memiliki layanan gadai, cicil hingga menabung emas secara digital melalui mobile banking.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi memandang prospek bisnis emas untuk bank syariah masih sangat besar. Apalagi, tren menabung emas di masyarakat masih tinggi.
"Sebagai bank syariah, bisnis ini bisa menjadi engine pertumbuhan BSI juga di samping segmen bisnis yang lain," kata Hery saat Konferensi Pers Peluncuran BSI Gold di di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (28/11).
BSI Gold merupakan emas batangan eksklusif berlogo BSI yang memiliki sertifikt Standar Nasional Indonesia (NSI) dengan 99,9 persen karat. Nantinya, emas yang dijual oleh BSI saat ini terdiri dari denominasi 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, hingga 100 gram.
Sementara Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk memajukan industri emas di Indonesia. “BSI Gold saat ini menjadi satu-satunya yang telah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dimana dalam praktik produksinya bebas dari unsur riba, gharar, dan maisir. Dilengkapi dengan fitur keamanan yang melekat langsung pada emas sebagai perlindungan terhadap pemalsuan,” tuturnya.
BSI Gold juga dapat dimiliki oleh masyarakat melalui pembiayaan Cicil Emas BSI di seluruh kantor cabang BSI. Dalam waktu dekat BSI Gold pun akan dapat dibeli dengan produk Cicil Emas BSI secara digital melalui channel digital BYOND by BSI. Dengan demikian perseroan memberikan opsi pilihan investasi emas yang terjangkau, mudah dan aman bagi nasabah.
Ini 3 keuntungan investasi emas
Program ini, lanjut Hery, bertujuan untuk mendorong pendalaman sektor keuangan syariah melalui industri emas untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hery Gunardi mengungkapkan tiga keungtungan yang dapat dinikmati masyarakat dalam investasi emas. “Kami memahami bahwa terdapat 3 hal utama yang menjadi pertimbangan nasabah dalam membeli emas Batangan, yaitu trust, liquidity, dan pricing. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam BSI Gold,” kata Hery.
BSI Gold memiliki keunggulan tersendiri melalui fitur buy back yang sedang disiapkan BSI bersama Hartadinata Abadi. Sehingga akan memberikan kemudahan bagi nasabah BSI yang ingin menjual kembali BSI Gold melalui jaringan kantor cabang BSI dengan harga yang transparan. Nasabah juga dapat menggadaikan BSI Gold melalui lebih dari 700 gerai layanan Gadai BSI jika ada kebutuhan dana mendesak namun tetap ingin memiliki BSI Gold.
Produk cicil emas BSI naik 143%
Adapun dari sisi bisnis logam mulia perseroan, hingga September 2024 total transaksi bisnis emas di BSI meningkat 60,5 persen secara tahunan/year on year (yoy). Khususnya produk BSI Cicil Emas secara tahunan naik 143 persen. Hal ini menandakan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas.
Dengan demikian, lanjut Hery, BSI Gold tidak hanya memberikan kesempatan masyarakat untuk melindungi aset mereka, tetapi juga sebagai sarana untuk mendiversifikasi portofolio investasi secara efektif.
“Ke depan, dengan digitalisasi proses bisnis melalui Byond by BSI, portofolio emas BSI diharapkan tumbuh berkilau di atas 60 persen pada tahun 2025,” pungkas Hery.