Jakarta, FORTUNE - Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, beberapa BUMN cukup berminat untuk mendanai perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) guna mendigitalisasi layanannya.
Arya juga menyebut, startup pendidikan atau education technology (edtech) hingga pertanian cukup menarik minat perusahaan BUMN. Dirinya menyebut, perusahaan BUMN berminat mendanai startup yang memiliki ciri khas Indonesia.
"Bisa saja di pertanian. Kalau ada pertanian itu kan kebutuhan kita untuk pangan. Bisa juga di edutech, karena pendidikan punya ruang besar, edutech itu dibutuhkan banget," kata Arya Sinulingga melalui diskusi secara daring bersama wartawan di Jakarta, (5/10).
5 BUMN siap danai startup
Arya juga menyampaikan, lima BUMN telah masuk ke modal ventura untuk bersiap mendanai startup. Dirinya juga mengungkapkan latar belakang Menteri Erick Thohir yang berniat mendorong BUMN membiayai startup.
Dorongan tersebut terjadi lantaran Erick Thohir kecewa banyak investor asing yang malah meguasai startup dalam negeri.
"Kita teriak-teriak asing-asing. Sementara satu punya potensi bisa masuk BUMN, jangan marah kalau asing kuasai startup kita, makanya BUMN harus masuk, lima BUMN ini sudah masuk venture capital (modal ventura)," kata Arya.
Telkom aktif danai startup
Arya juga mengungkapkan, salah satu BUMN yang aktif mendanai startup ialah PT Telkom Tbk (TLKM). "Asing saja masuk, berarti peluang besar. Masak kita nunggu-nunggu terus kalau udah besar mereka nilainya gak ada lagi. Kalau terus ketakutan jangan harap start up dimiliki kita, ya dimiliki asing sementara konsumennya kita," kata Arya.
Arya bahkan menyatakan, Telkom sudah berinvestasi di GoTo untuk ambil andil dalam kepemilikan startup anak bangsa tersebut. Dirinya juga menyebut, Telkom akan aktif berinvestasi pada startup lain ke depannya.
Sejumlah startup pertanian dan pendidikan
Tercatat, Indonesia memiliki beberapa startup pendidikan hingga pertanian. Dari pendidikan, Indonesia memiliki Ruang Guru, Pahamify, hingga Zenius.
Sementara itu, dari sektor pertanian kini ada startup Sayurbox, Tanihub hingga IGrow. Tercatat kesemua startup tersebut belum masuk kategori unicorn atau belum memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar.