CT Corp Siap Tambah Modal ke Garuda Indonesia

Suntikan modal dilakukan pasca selesainya restrukturisasi.

CT Corp Siap Tambah Modal ke Garuda Indonesia
Shutterstock/Mas Jono
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Chairman CT Corp Chairul Tanjung menyatakan, pihaknya berencana untuk menyuntikan modal ke emiten maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

"Rencananya kita akan menambah modal untuk memperkuat (modal). Nanti bagaimana cara penambahan modalnya nanti kita sampaikan," kata Chairul Tanjung usai konfrensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1).

Meski demikian, dirinya bakal menyuntikan modal jika proses restrukturisasi Garuda Indonesia sudah selesai dijalankan.

Restrukturisasi kredit terhalang beberapa lessor

Chairul Tanjung menjelaskan, proses restrukturisasi Garuda masih terus berlangsung. Salah satu upayanya ialah menjalani proses pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU.

Dirinya juga menyatakan, hampir seluruh kreditur siap mengikuti proses PKPU namun terdapat beberapa kreditur dari pihak lesor yang belum sepakat.

"Dalam proses restrukturisasi, kita tunggu saja. Yang masih maju mundur itu dari lesor," tambah CT panggilan akrabnya.
 

Pemerintah masih jadi pemegang saham terbesar

Berdasarkan laporan keuangan Garuda Indonesia per akhir November 2021, Pemerintah Indonesia masih menjadi pemegang saham terbesar di 60,54 persen.

Selain itu, pemegang saham lainnya adalah PT Trans Airways dengan jumlah kepilikan saham 28,26 persen serta disusul oleh masyarakat melalui bursa saham sebanyak 11,2 persen.

Saat ditanya jumlah porsinya kedepan, CT belum mau memberikan pernyataan.

Garuda Indonesia masih menderita kerugian

Hingga kuartal-III 2021, Garuda Indonesia tercatat masih mengalami kerugian US$ 1,66 miliar atau sekitar Rp 23,7 triliun. Angka tersebut meningkat 54,66 persen dibanding posisi akhir September 2020 yang sebesar US$ 1,07 miliar atau setara Rp 15,3 triliun

Dengan kerugian tersebut, maka saldo rugi Garuda semakin membengkak menjadi Rp 70,5 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya