Jakarta, FORTUNE - Matrix Company Limited, perusahaan yang dikelola CVC Capital Partners (CVC) membeli saham minoritas dari PT Samator Indo Gas Tbk. (Samator Indo Gas) senilai US$155 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Meski demikian, pasca terjadinya transaksi tersebut, keluarga Harsono masih menjadi pemegang saham mayoritas dan mempertahankan pengendalian atas Perseroan. Sedangkan UBS bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif pada transaksi tersebut.
"Investasi Funds CVC dalam sebuah perusahaan Indonesia yang dibangun oleh keluarga adalah bukti dari kualitas dan kekuatan bisnis yang telah dikembangkan sepanjang beberapa dekade ini. Hal tersebut juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh investor global terhadap prospek pertumbuhan yang menarik di Indonesia," kata Direktur Utama Samator Indo Gas,Rachmat Harsono melalui keterangan resmi di Jakarta,Kamis (16/3).
CVC mengelola aset investasi €137 miliar
CVC adalah manajer investasi alternatif global terkemuka dengan €137 miliar aset yang dikelola atau sekitar Rp2.238 triliun. Hal tersebut membuat rekam jejak investasi CVC yang kuat dengan 7 investasi di Indonesia.
Dengan memanfaatkan jaringan dan pengalamannya yang luas, CVC juga menjangkau jaringan global agar investasi yang berjalan membawa manfaat yang signifikan bagi Perseroan.
Partner and Head untuk CVC Indonesia, Andy Purwohardono mengatakan, aksi korporasi ini merupakan investasi ke-8 di Indonesia sejak 2010.
"Kami terus percaya akan potensi ekonomi yang kuat di negara ini. Kami tidak hanya melihat investasi ini sebagai peluang untuk mendukung bisnis yang sukses pada tahap selanjutnya.
Dengan investasi ini, Samator Indo Gas diharapkan akan terus bertumbuh dan memperkuat posisinya pada sektor gas industri dan medis di Indonesia. Investasi ini juga diharapkan juga dapat memberikan manfaat positif bagi Perseroan, karyawan, serta seluruh mitra Perseroan di Indonesia.
Ini ekspansi bisnis Samator Indo Gas ke depan
Ini ekspansi bisnis ini, Samator Indo Gas merencanakan beberapa rencana ekspansi dalam waktu dekat, termasuk pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (“KITB”), Jawa Tengah, Indonesia.
Perusahaan berencana akan memulai konstruksi pada bulan Maret 2023 ini, dan perkiraan belanja modal (CAPEX) sebesar Rp500 miliar hingga Rp600 Miliar akan dialokasikan untuk mendukung tahap pembangunan yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
Sebelumnya, Perusahaan telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, KCC Glass Corporation, yang akan membangun salah satu pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara.