Jakarta, FORTUNE – PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) mencatatkan pertumbuhan kredit di kuartal I-2023 sebesar 38,3 persen secara year on year (YoY). Pertumbuhan kuat tersebut dibarengi dengan perbaikan kualitas kredit.
Meski terbilang cukup menantang, rasio kredit bermasalah atau NPL (Gross) KB Bukopin berada di level 6,98 persan atau lebih baik dari posisi kuartal I-2022 yang ada di level 11,76 persen. Sementara itu, Loan to Aset Ratio (LAR) yang menjadi indikator risiko atas kredit yang disalurkan juga turun menjadi 50,3 persen.
Wakil Presiden Direktur KB Bukopin, Robby Mondong mengatakan kondisi tersebut merupakan hasil dari transformasi bisnis yang didukung kuat oleh perusahaan raksasa keuangan Korea, KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali. Ia menyebut, langkah KB Bukopin ke depan semakin mantap untuk kembali menjadi bank nasional andalan yang kredibel.
Bisnis KB Bukopin disikong segmen korea link
Ia memandang potensi pertumbuhan kredit yang sangat besar disokong dari segmen bisnis korean link. Saat ini saja ada lebih 2.000 perusahaan asal Korea Selatan yang berada di Indonesia, baik skala kecil maupun besar.
“Saya yakin ke depan, pertumbuhan kredit di segmen Korean Link ini akan meningkat pesat,” kata Roby melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/5).
Ia menambahkan, dari jumlah tersebut, 210 perusahaan diantaranya merupakan nasabah KB Kookmin Bank di Korea Selatan. Adapun perusahaan berbasis Korea yang telah menjadi nasabah Korean Link Business di antaranya seperti Hyundai, CJ Group, Lotte dan sebagainya.
KB Kookmin Bank jadi pembeli siaga rights issue
Roby menambahkan, saat ini menjadi momentum turn around KB Bukopin menjadi bank yang sehat dan handal, namun ini harus didukung dengan dana yang besar. Sehingga dengan kepercayaan dan komitmen besar dari KB Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali, KB Bukopin melakukan penambahan modal melalui rights issue.
“Dalam hal ini, KB Kookmin Bank yang selaku pembeli siaga berkomitmen untuk menyerap 100% saham baru yang diterbitkan,” kata Robby.
Melalui rights issue tersebut, KB Bukopin akan menambah modal sekitar Rp 12 triliun, yang merupakan menjadi rights issue terbesar di tahun 2023. Sebelumnya, sejak tahun 2021 KBFG melalui KB Kookmin Bank telah menyuntikan dana sekitar Rp 10 triliun ke Bank KB Bukopin.
Robby menambahkan, tujuan dari rights issue ini adalah untuk Penguatan permodalan perusahaan anak, dan untuk keperluan ekspansi kredit di segmen Korean Link, Wholesale, SME, dan Retail, serta termasuk ekspansi sistem IT KB Bukopin yang di mana sepenuhnya didukung oleh KB Kookmin Bank.