Dikabarkan Batal Merger, Laba Bank MNC Susut Namun Nobu Tumbuh Agresif

Laba Bank MNC Turun 14,66%, Bank Nobu Naik 116%.

Dikabarkan Batal Merger, Laba Bank MNC Susut Namun Nobu Tumbuh Agresif
Gedung MNC Group. (Shutterstock/Cahyadi Sugi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kabar batalnya merger antara Bank Nobu dan Bank MNC semakin berhembus.
  • OJK tidak ingin memaksa menyatukan dua bank yang tergolong sehat dengan karakteristik bisnis yang berbeda.
  • Keduanya fokus memperkuat bisnis hingga kuartal III-2024, namun pertumbuhan laba kedua bank ini berlawanan jauh.

Jakarta,FORTUNE- Kabar batalnya Merger antara PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) semakin berhembus kala permodalan bank makin kuat dan memenuhi batas regulator. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae bahkan sempat menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin memaksa untuk menyatukan dua bank yang tergolong sehat serta memiliki karakteristik bisnis yang berbeda. 

Keduanya juga telah fokus memperkuat bisnisnya hingga kuartal III-2024. Namun, kondisi capaian pertumbuhan laba kedua bank ini seakan berlawanan jauh. 

Laba Bank MNC Turun 14,66%

Logo MNC Bank. (Situs MNC Bank Internasional)

Bank milik konglomerasi Harry Tanoesoedibjo ini tercatat mengalami penurunan laba sebesar 14,66 persen secra year on year (yoy) menjadi Rp 49,47 miliar pada kuartal III-2024. 

Penurunan itu terjadi lantaran menyusutnya sejumlah pos-pos pendapatan. Antara lain, pendapatan bunga bersih yang turun 14,11 persen menjadi Rp 397,45 miliar, pendapatan operasional juga turun menjadi Rp 73,93 miliar pada September 2024. 

Meski demikian, Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna tetap optimis untuk menutup tahun 2024 dengan capaian aset mencapai Rp22 triliun. 

"Di tengah kondisi perekonomian yang kurang bergairah, MNC Bank tetap berhasil mencatatkan peningkatan total aset sebesar 11,26 persen (yoy) dari Rp 17,35 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp 19,31 triliun di kuartal III 2024," ungkap Rita Montagna dalam keterangannya, dikutip Selasa (5/11). 

Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank ini juga masih naik 12,18 persen (yoy) menjadi Rp 13,98 triliun. Sedangkan untuk modal inti dari bank dengan kode saham BABP ini tercatat menyusut menjadi Rp3,21 triliun pada September 2024 bila dibandingkan dengan Desember 2023 mencapi Rp3,35 triliun.

Laba Bank Nobu melonjak 116%

Ilustrasi Layanan Cabang Bank Nobu/Dok Lippo Mall Kemang

Sementara itu, bank milik grup Lippo ini masih mencatatkan laba Rp 226,25 miliar atau melonjak 116 persen (yoy) di sembilan bulan pertama 2024. 

Bila melansir laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih dari bank dengan kode saham NOBU ini naik 29 persen (yoy) menjadi Rp 710,67 miliar di September 2024. Kenaikan ini berasal dari naiknya pendapatan bunga sebesar 39,15 persen atau menjadi Rp1,51 triliun.  

Bank ini juga mencatatkan kenaikan kredit 32,75 persen (yoy) menjadi Rp18,08 triliun. Sementara itu untuk penghimpunan DPK juga naik 37,97 persen menjadi Rp22,41 triliun. Kenaikan DPK terutama dipicu oleh deposito yang tumbuh 46 persen menjadi Rp15,23 triliun. 

Dengan demikian, aset Bank Nobu juga mengalami pertumbuhan yang kuat 28,69 persen menjadi Rp31,94 triliun. Dengan pencapaian itu, modal inti dari bank ini juga naik menjadi Rp3,33 triliun hingga September 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024