Bogor, FORTUNE – Di tengah pemulihan ekonomi nasional, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mampu mencatatkan pertumbuhan kredit segmen konsumer sebesar 9,4 persen secara year on year (yoy).
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyatakan, raihan tersebut dikontribusikan oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai Rp41,95 triliun atau naik 5,5 persen (yoy). Sementara itu, untuk segmen kartu kredit, personal loan, dan lainnya tumbuh 12,4 persen (yoy) menjadi Rp13,93 triliun.
“CIMB Niaga terus mengoptimalkan kanal digital untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengajukan berbagai produk kami. Di antaranya melalui Online Form untuk pengajuan KPR, Kartu Kredit, serta Personal Loan secara mandiri,” kata Noviady saat Journalist Class di Bogor, Jumat (26/5).
Didukung CIMB Auto Finance, KPM naik 20,6%
Sementara itu, untuk segmen kredit pemilikan mobil (KPM) yang meningkat sebesar 20,6 persen (yoy) menjadi Rp12,28 triliun. Hal tersebut termasuk kontribusi dari anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
“Kami optimis ke depan bisnis Consumer Banking dan segmen lainnya akan terus tumbuh positif sejalan dengan perekonomian yang terus membaik,” ujar Noviady.
Di sisi lain, CIMB Niaga terus melakukan digitalisasi melalui mobile banking OCTO Mobile. Tercatat, jumlah user dari OCTO Mobile hingga saat ini mencapai 2,5 juta. Tak hanya itu, hingga 2022 lalu tercatat 97 transaksi di CIMB Niaga telah berasal dari digital.
BI: kredit konsumsi tumbuh 8,68 persen
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit pada April 2023 mencapai 8,08 persen (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 9,93 persen (yoy). Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada kredit investasi sebesar 10,12 persen (yoy), diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,68 persen (yoy), dan kredit modal kerja sebesar 6,55 persen (yoy).
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit yang tinggi terutama tercatat pada korporasi di sektor pertambangan, industri, dan jasa. Dari sisi penawaran, bank optimis mampu mencapai target penyaluran kredit 2023 sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi serta tetap longgarnya likuiditas dan lending standard.