Jakarta, FORTUNE - Perusahaan konsumer otomotif dan transportasi, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM Group) mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 165 miliar sepanjang kuartal I 2024 atau tumbuh sebesar 26 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 131 miliar.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, kinerja itu disumbang oleh pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 3 persen (yoy) menjadi Rp3,9 triliun. “Peningkatan ini ditopang oleh peningkatan bisnis sepeda motor dan perbaikan performa bisnis Asuransi,” tulis Perseroan yang dikutip di Jakarta, Selasa (30/4).
Segmen bisnis asuransi MPMInsurance menunjukkan pemulihan dengan mencatat peningkatan pada premi bruto sebesar 94 persen (yoy) menjadi Rp186 miliar yang didorong utamanya oleh produk properti.
Bisnis penyewaan MPMRent tumbuh 4%
Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent meningkatkan unit yang tersedia untuk disewakan sebesar 4 persen (yoy) menjadi sekitar 14.500 unit dan meningkatkan utilisasi unit sewa dengan peningkatan unit yang disewakan sebesar 5 persen (yoy) menjadi sekitar 13.700 unit.
Peningkatan unit yang disewakan pada 1Q24 sebagian besar disumbang oleh mobil penumpang yang meningkat sebesar 9 persen (yoy) menjadi sekitar 9.800 unit didorong oleh permintaan yang lebih tinggi dari layanan keuangan dan institusi pemerintah. Di sisi lain, total pengemudi menurun sebesar 2 persen (yoy) menjadi sekitar 1.600 pengemudi sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan profitabilitas pada layanan pengemudi.
Pada segmen bisnis distribusi, ritel dan aftermarket kendaraan roda dua perusahaan dengan kode saham MPMX ini mampu menjaga penjualan sepeda motor melalui MPMulia. Dengan jaringan distribusi yang kuat dan hubungan baik serta jangka panjang dengan diler-diler, MPMulia dapat menekan penurunan volume penjualan sepeda motor hanya di 3 persen (yoy) meskipun terjadi perlambatan atau pelemahan penjualan sepeda motor nasional yang turun 5 persen (yoy).
Selama 1Q24, pendapatan distribusi MPMX meningkat sebesar 2 persen (yoy) dan pendapatan ritel meningkat sebesar 8 persen (yoy). Selain itu pendapatan dari bisnis suku cadang sepeda motor juga mengalami peningkatan sebesar 4 persen (yoy) baik distribusi maupun ritel, disebabkan oleh peningkatan volume penjualan suku cadang.