Jakarta, FORTUNE - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mampu membukukan Laba bersih senilai Rp432 miliar di kuartal I-2024 atau tumbuh 4 persen secara year on year (yoy).
Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila menyatakan, pertumbuhan itu didorong oleh sejumlah faktor antara lain meningkatnya pembiayaan hingga total pendapatan. Tercatat, total pendapatan mampu meningkat 11 persen (yoy) menjadi Rp2,4 triliun. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 7,3 persen dan 16,3 persen.
Pembiayaan baru Adira Finance capai Rp10,9 triliun
Di sepanjang kuartal I-2024, Made memandang industri otomotif masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Hal itu ditandai dengan penjualan ritel mobil baru secara industri nasional yang menurun sebesar 15 persen (yoy) menjadi 231 ribu unit, sementara penjualan sepeda motor baru relatif stabil menjadi 1,5 juta unit.
Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun serta suku bunga yang masih tinggi. “Di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif, Adira Finance membukukan kenaikan kenaikan pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru masing- masing sebesar 8,8 persen dan 5,9 persen,” jelas Made melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/4).
Sementara itu, pembiayaan baru juga meningkat sebesar 3 persen menjadi Rp10,9 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 20 persen menjadi Rp58,1 triliun. Perusahaan juga mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah mengalami kenaikan sebesar 10 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,4 triliun.
Adira Finance juga berinovasi dengan melakukan ekspansi ke segmen non-otomotif yang mencakup pembiayaan multiguna, durable, dan alat berat. Hingga Maret 2024, Perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan non-otomotif sebesar 18 persen menjadi Rp2,3 triliun, yang mana mayoritas pembiayaan non-otomotif pembiayaan multiguna.
Pembiayaan EV Adira Finance tembus Rp80,9 miliar
Selain itu, Perusahaan menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV) sebagai dukungan untuk Indonesia atas upaya transisi ke energi bersih. Pembiayaan itu antara lain untuk sepeda motor maupun mobil melalui kemitraan dengan berbagai produsen dan dealer merek kendaraan listrik.
Di kuartal I-2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance terus menunjukan tren kenaikan signifikan hingga mencapai Rp80,9 miliar. Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance juga terus melakukan ekspansi jaringan bisnis secara selektif di daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi.
Per 31 Maret 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 472 jaringan bisnis di seluruh Indonesia (termasuk cabang syariah). Dari sisi digital, Perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah).