Ditopang Pendapatan Bunga,Laba OCBC NISP Tumbuh 25% jadi Rp2,1 triliun

Didukung ritel, kredit OCBC NISP tumbuh 12%.

Ditopang Pendapatan Bunga,Laba OCBC NISP Tumbuh 25% jadi Rp2,1 triliun
RUPST OCBC NISP Tahun Buku 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih senilai Rp2,1 triliun di semester I-2023, tumbuh 25 persen year-on-year (YoY).  Pertumbuhan laba didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 21 persen (YoY).

“Kita terus berusaha untuk tetap konsisten dalam menjalankan bisnis dengan membukukan kinerja yang positif,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/8).

Seiring dengan pertumbuhan laba bersih bank yang meningkat, Return on Equity (ROE) juga naik menjadi 12,3 persen, dari 10,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Didukung ritel, kredit OCBC NISP tumbuh 12%

ilustrasi kartu kredit (pixabay.com/Stevepb)

Tak hanya itu, kinerja yang kuat ini juga didukung oleh pertumbuhan segmen ritel dan korporasi, sehingga kredit yang disalurkan mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen (YoY) menjadi Rp142.3 triliun per akhir semester I 2023.

“Pertumbuhan ini didorong oleh seluruh segmen bisnis.  Pengelolaan kredit bank yang pruden memperlihatkan prospek yang positif ke depannya,” kata Parwati.

Selain itu, kredit bermasalah atau NPL bruto OCBC NISP turun menjadi 2,3 persen. Angka tersebut di bawah rata-rata industri, dan menunjukkan bahwa bank secara efektif mampu mengelola risikonya. Pengelolaan kredit bank yang pruden terlihat dari data yang menunjukkan provisi untuk penyisihan kerugian kredit / kredit bermasalah Bruto (NPL) tetap pada tingkat di atas 200 persen. Ini mengindikasikan bahwa bank melakukan penyisihan yang cukup dalam untuk mengantisipasi potensi kredit bermasalah.

DPK OCBC NISP naik 4% jadi Rp178 triliun

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU

Terkait simpanan, Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC NISP juga tumbuh tipis 4 persen (YoY) menjadi Rp178 triliun, ditopang masing-masing oleh pertumbuhan tabungan sebesar 19 persen dan deposito berjangka sebesar 9 persen. Selain itu, rasio CASA bank tetap stabil di 54,8 persen. 

Parwati menyatakan, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga mencerminkan fokus OCBC NISP yang berkelanjutan dalam memberikan solusi keuangan yang komprehensif kepada nasabahnya. Lebih lanjut, bisnis wealth management OCBC NISP juga tumbuh 7 persen (YoY) pada semester I-2023 dan memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap fee-based income Bank secara keseluruhan.

Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tumbuh menjadi 78,9 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan yang didorong oleh pulihnya kondisi ekonomi.

Kecukupan modal dari OCBC NISP juga terlihat cukup kuat sebagai tanda positif bagi kesehatan keuangan perbankan. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 23,2 persen, jauh di atas ketentuan minimum. Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tumbuh menjadi 78,9 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan yang didorong oleh pulihnya kondisi ekonomi.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi