Ekosistem Ultra Mikro BRI Telah Salurkan Kredit Rp622,3 triliun

36,1 juta debitur terima pendanaan.

Ekosistem Ultra Mikro BRI Telah Salurkan Kredit Rp622,3 triliun
Ilustri UMKM/ Shuterstock Andri Wahyudi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ekosistem Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) berhasil menyalurkan pinjaman Rp622,3 triliun hingga akhir triwulan II 2024, tumbuh 7,7 persen secara year on year (yoy). 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa kunci pertumbuhan ekosistem UMi tak lepas dari penyaluran Kredit yang selektif.  “BRI juga akan memperkuat positioning bisnis mikronya dengan pendekatan ecosystem centric,” ujar Supari melaui keterangan resmi yang dikutip Jakarta, Kamis (8/8). 

Pembiayaan disalurkan ke 36,1 juta debitur

ilustrasi Bank BRI (dok.BRI.com)

Pembiayaan itu disalurkan kepada 36,1 juta debitur baik segmen UMKM hingga kelas menengah ke bawah. Supari menambahkan, sebagai bagian dari UMi, BRI akan fokus pada penguasaan micropayment dengan pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan. 

“Sehingga selain meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat, diharapkan turut mampu meningkatkan kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat,” imbuhnya. 

BRI salurkan pembiayaan Rp496,2 triliun

UMKM di sektor kriya. (dok. BRI)

Apabila dirinci, dari total Rp622,3 triliun tersebut Rp496,2 triliun diantaranya disalurkan melalui kredit mikro BRI, Rp77 triliun disalurkan oleh Pegadaian dan sisanya senilai Rp49,2 triliun disalurkan PNM. 

Sebelumnya pada Selasa (30/07), Menteri BUMN Erick Thohir juga terus mendorong kinerja bisnis penyaluran pembiayaan ultra mikro meski di tengah kondisi ekonomi global tidak stabil dan daya beli masyarakat melemah. 

Erick Thohir mengingatkan, peran penting UMKM dalam stabilisasi ekonomi saat krisis ekonomi 1998. "Ketika daya beli masyarakat sedang turun atau UMKM sedang melemah, kami sebagai pemerintah atau BUMN tidak boleh meninggalkan mereka," ujarnya.  

Ia menekankan bahwa BUMN memiliki Key Performance Indicators yang mencakup kontribusi pada kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta peran sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. "Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global," tambahnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya