Fenomena Hujan Cacing Terjadi Di Cina, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ini analisa ilmiah dari kejadian hujan cacing.

Fenomena Hujan Cacing Terjadi Di Cina, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi Hujan Cacing di Cina/ Twitter @rawsalerts
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Cina kembali dihebohkan dengan fenomena langka, yakni hujan cacing. Kejadian yang bikin merinding itu terjadi di Provinsi Liaoning, daerah yang berbatasan langsung dengan Korea Utara. 

Warga setempat bahkan diminta mencari perlindungan atas fenomena alam tersebut. Cacing kecil tersebut juga bertebaran di sepanjang jalan dan mobil. Sementara itu, sejumlah warga yang lewat melindungi diri dengan payung. Hal tersebut diungkan oleh pengguna Twitter dengan akun @rawsalerts.

Penyebab dari fenomena aneh tersebut saat ini belum diketahui, namun sejumlah teori bermunculan. Dugaan lain dari terjadinya fenomena tersebut ialah cacing terangkat ke langit oleh "belalai air", fenomena serupa tornado di laut yang menjalar ke daratan dan menyeret tanaman, reruntuhan, hingga hewan kecil bersamanya. 


 

Ini analisa ilmiah dari kejadian hujan cacing

Fenomena Hujan Cacing di Cina/Twitter @rawsalerts

Dilansir dari New York Post, jurnal ilmu pengetahuan Mother Nature Network mengungkapkan kemungkinan hewan tak bertulang belakang itu berjatuhan setelah tertiup angin kencang.

Teori lainnya meyakini bahwa cacing itu sebenarnya adalah bunga poplar, pohon tulip yang mekar menyerupai cacing. Pro dan kontra juga bermunculan di media sosial mengenai fenomena tersebut.

“Itu bukan cacing atau binatang, tetapi tangkai bunga jatuh dari pohon,” ujar salah seorang warganet.

Sedangkan yang lainnya meyakini jika video itu merupakan rekayasa, dan hanya merupakan gurauan. Namun, juga ada yang memandang fenomena itu cukup menakutkan.

Fenomena aneh serupa juga sempat terjadi Desember2022  lalu, ketika hujan Iguana terjadi di Florida, Amerika Serikat (AS). Sebenarnya fenomena tersebut adalah para iguana meloncat turun dari pohon karena suhu yang dingin.

Kemudian, hal serupa juga pernah terjadi di Norwegia pada 2015 silam. Media lokal Norwegia The Local melaporkan pengalaman seorang guru biologi bernama Karstein Erstad saat sedang berski di Norwegia bagian selatan.

Awalnya Erstad mengira cacing tanah tersebut muncul dari balik salju. Namun, kemungkinan itu sangat kecil karena ketebalan salju yang mencapai 0,5 meter.

Fenomena hujan cacing di Norwegia pernah beberapa kali terjadi, termasuk insiden serupa di Molde dan Bergen yang lokasinya sama-sama di bagian selatan. Hipotesis yang populer adalah cacing tersebut terangkat oleh kantung udara yang kemudian menjatuhkan mereka di lokasi berjarak beberapa kilometer dari habitatnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Kronologi Fraud eFishery: CEO Dicopot hingga Palsukan Lapkeu
Saham PANI dan CBDK Anjlok di Kasus Pagar Laut, Tahan atau Jual?
OJK Blokir 796 Entitas Ilegal dan Kontak Debt Collector
Indonesia dan Apple Hampir Sepakat Cabut Larangan iPhone 16
Profil Wishnu Wardhana, Pengusaha dan Suami Widiyanti Putri
Apa Fungsi Pagar Laut? Tuai Polemik di Tangerang