Garap Segmen Ritel, BTN Bakal Luncurkan Paylater di 2024

BTN bakal sasar 5 juta nasabah existing.

Garap Segmen Ritel, BTN Bakal Luncurkan Paylater di 2024
Ilustrasi mobile banking BTN/Dok BTN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) semakin fokus untuk menggarap segemen ritel dengan berniat meluncurkan fitur buy now pay later (BNPL) atau Paylater. Layanan tersebut ditargetkan dapat rilis pada awal tahun 2024. Niatan BTN tersebut tentu semakin meramaikan pasar paylater yang digeluti oleh perbankan setelah sebelumnya BCA dan Bank Mandiri yang telah meluncurkan paylater.

“Saat ini masih pengembangan, sebentar lagi mau masuk tahapan piloting, mudah-mudahan awal tahun kita luncurkan pada kuartal I 2024 kita akan luncurkan paylater Bank Tabungan Negara,” kata Nixon dalam Public Expose Live, Rabu (29/11).

Nixon menjelaskan, kehadiran paylater tersebut diharapkan dapat bersaing dengan para fintech yang telah terlebih dahulu menyediakan layanan tersebut. Ia pun menyatakan bahwa bunga yang ditawarkan BTN akan lebih rendah dan dapat bersaing. Bunga yang rendah tersebut, lanjut Nixon, merupakan permintaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menginginkan bank dapat menawarkan kredit yang mudah dengan bunga yang lebih ringan. 

BTN bakal sasar 5 juta nasabah existing

BTN Boyong Produk UMKM RI ke China

Ia menambahkan, BTN bakal mengincar segmen nasabah KPR yang telah memiliki rumah. Dengan demikian, bila nasabah tersebut memiliki kebutuhan dana untuk merenovasi rumah dan kebutuhan rumah tangga lainnya dapat meminjam paylater dari BTN. Apalagi, bank dengan kode saham BBTN memiliki sekitar 5 juta existing customer yang berpotensi jadi pengguna layanan paylater miliknya.

“Jadi tahap awal target kita di existing customer karena kita punya 5 juta customer. Karena di tahun ke 5 biasanya mereka (nasabah) butuh untuk renovasi rumah atau kebutuhan, karena anak nambah sehingga butuh nambah kamar, furnitur dan lain sebagainya,” kata Nixon.

Untuk masa pencairannya, Nixon menyebut paylaternya akan membutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk menganalisa risiko nasabah. Nantinya, layanan tersebut akan tergabung dalam super apps yang dimiliki oleh BTN.

Seperti diketahui, ekosistem transaksi digital Bank BTN juga menyumbang kenaikan signifikan pada fee-based income. Di ekosistem ini, Bank BTN menawarkan layanan lengkap mulai dari transaksi untuk wholesale hingga ritel melalui BTN Mobile. Dengan berbagai kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan total fee-based income per kuartal III/2023 naik sebesar 67,32 persen (yoy) menjadi Rp2,36 triliun.

Related Topics

BTNPaylaterBank BUMN

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi