Hadapi Risiko Gejolak Global, Sandiaga Uno Andalkan Ekonomi Kreatif

Potensi ekspor UMKM RI capai US$25 miliar.

Hadapi Risiko Gejolak Global, Sandiaga Uno Andalkan Ekonomi Kreatif
Sandiaga Uno dan pelaku ekraf di Indonesia. (dok. Kemenparekraf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yakin, ekonomi kreatif akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tengah risiko krisis ekonomi global yang bakal terjadi pada tahun 2023 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno pada acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) XI 2022 bertajuk “THRIVING FORWARD: Leveraging Business Opportunities for Stronger Growth and Resilience in the Digital Era" yang diselenggarakan oleh BCA, Selasa (18/10).

“Bapak Presiden (Jokowi) bilang 2023 gelap, nah saya bersama rekan saya di BCA beberapa kali melewati berbagai krisis, dan setiap (menghadapi) krisis itu, kita harus kembali kepada kekuatan kita yaitu bangsa yang ekonomi kreatifnya kuat. Oleh karena itu, ekonomi kreatif harus kita tingkatkan kualitasnya dan pendampingnya,” kata Sandi.

Potensi ekspor UMKM RI capai US$25 miliar

ilustrasi pajak ekspor barang (pexels.com/Chanaka)

Sandi menambahkan, pelaku UMKM harus terus didukung dengan pembiayaan yang mudah. Tak hanya itu, inovasi dan kolaborasi juga harus dijalankan sebagai upaya peningkatan daya saing secara global. Bahkan, Sandi mengatakan, potensi ekspor dari pelaku UMKM bisa mencapai US$25 miliar di akhir 2022.

Sebelumnya, Kemenparekraf mencatat nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai US$23,9 miliar. Sebelumnya pada 2020, ekonomi kreatif Indonesia baru berada pada angka US$18,8 miliar. Sandi menambahkan, sejumlah produk dalam negeri juga telah banyak berekspansi ke luar negeri sehingga memperkuat angka ekspor nasional.

“Baru saja Sari Ratu buka outlet pertamanya di asia tenggara. Kopi juga kita juga oke, rempah rempah kita dorong untuk menciptakan percepatan ekspor yang akan berkontribusi US$2 miliar dan menjangkau 4 ribu restauran,” kata Sandi.

Meski dibayangi krisis, investor harus tetap optimis

ilustrasi investor (unsplash.com/Sortter)

Dalam kesempatan tersebut, Sandi juga meyakinkan investor untuk tetap optimis dalam berinvestasi. Sebab, dalam kondisi ekonomi yang menantang investor dapat mengambil setiap potensi yang ada.

“Saya sampaikan stay invested. Kesalahan terbesar daripada seorang investor adalah begitu keadaan (tidak pasti) seperti sekarang mereka lari dari kenyataan,” kata Sandi.

Sandi menyatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, terdapat tiga sektor yang dinilai akan tetap tumbuh yakni sektor digital, sustainability hingga Kesehatan. Dengan demikian, investor bisa mengarahkan investasinya ke sejumlah sektor tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya