Jakarta,FORTUNE - Transformasi Indonesia ke depan sudah menuju ke arah pasca pandemi. Oleh karena itu, Pemerintah harus menyiapkan strategi perekonomian di era post-pandemi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen, mulai dari anggaran negara hingga proteksi sosial untuk melindungi masyarakat yang paling rentan terhadap economic shock yang diakibatkan oleh pandemi.
"Pada tahun 2021, anggaran ini kami tingkatkan menjadi Rp744,77 triliun, dan tahun 2022 dibudgetkan Rp455,62 triliun,” jelas Airlangga melalui keterangan resmi pada acara Harvard Club of Indonesia (HCI) bertemakan: Transformasi Politik, Ekonomi, dan Sosial Indonesia di Era Post-Pandemic di Jakarta (18/3).
Ini tantangan ekonomi pasca pandemi
Dalam kesempatan tersebut, Melli Darsa selaku President Harvard Club of Indonesia mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depan ialah pengelolaan energi, emisi, hingga memastikan keamaan pangan.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Mantan Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2011-2014 Gita Wirjawan menyatakan, tantangan yang menanti kita post pandemi adalah perubahan iklim.
"Utamanya adalah bagaimana kita melakukan dekarbonisasi sambil terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi negara maju yang membutuhkan energi dan elektrifikasi yang mencukupi,” kata Gita.
Ini upaya Pemerintah dalam keberlanjutan lingkungan dan ekonomi
Menanggapi tantangan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa terkait perubahan iklim posisi Indonesia ialah keberlanjutan lingkungan harus seimbang dengan keberlanjutan sosial dan ekonomi.
Untuk itu, Indonesia terus melakukan langkah-langkah untuk memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersebar di seluruh pelosok nusantara, mulai dari hidropower, geothermal, hingga solar panel.
“Disamping itu, kita juga terus menjajaki teknologi baru untuk pembangkit listik tenaga batu bara dengan clean coal technology, juga carbon capture and storage technology, agar sumber daya batu bara yang saat ini masih menjadi sumber energi paling ekonomis dapat menjadi lebih ramah lingkungan,” papar Airlangga.
Strategi RI berbeda dengan negara lain
Airlangga menekankan, penanganan pandemi Covid-19 yang diambil oleh Indonesia memang berbeda dengan negara lain. Begitu pula dalam strategi pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Sejak awal strategi kita tidak pernah menerapkan lock down ketat. Gas dan rem antara health interventions dengan ekonomi nasional prinsipnya harus seimbang. Karena Pemerintah telah mempertimbangkan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi tidak bisa kita tiru-tiru saja apa yang dilakukan oleh negara lain," jelas Airlangga.
Berkat langkah-langkah tersebut, lanjur Airlangga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,69 persen, meningkat lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen.