Himbara Topang Pertumbuhan Kredit Secara Industri

Didukung segmen investasi, kredit perbankan tumbuh 7,76%.

Himbara Topang Pertumbuhan Kredit Secara Industri
Ilustrasi Teller Bank Hitung Uang/ Dok Perusahaan BTN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran kredit bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan bank-bank milik negara (Himbara) menjadi penopang pertumbuhan kredit secara industri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK. Dian bahkan menyampaikan, pertumbuhan kredit bank plat merah tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan secara industri.

“Pada jenis pemilikan, pertumbuhan kredit bank BUMN tumbuh tertinggi yaitu 8,30 persen (yoy),” kata Dian di Jakarta, Kamis (3/8).

Didukung segmen investasi, kredit perbankan tumbuh 7,76%

ilustrasi investasi (unsplash.com/ Austin Distel)

Secara industri, lanjut Dian, pertumbuhan kredit industri perbankan di Juni 2023 hanya sebesar 7,76 persen atau senilai Rp 6.656 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Mei 2023 yang mencapai 9,39 persen (yoy).

Ia menambahkan, selain didorong oleh Himbara, penyaluran kedit pada paruh pertama tahun 2023 ini juga ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,60 persen (yoy).

Sementara itu, risiko kredit juga terlihat membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44 persen dari posisi Mei 2023 sebesar 2,52 persen. Sedangkan untuk NPL net 0,77 persen atau sedikit membaik dibandingkan dengan posisi Mei 2023 di 0,77 persen.

Nilai restrukturiasai kredit capai Rp361,04 triliun

Ilustrasi Kredit/Bing.com

Selanjutnya, untuk kredit restrukturisasi Covid-19 juga melanjutkan penurunan menjadi Rp361,04 triliun dibandingkan dengan posisi Mei 2023 sebesar Rp372,07 triliun. Nilai tersebut berasal dari 1,57 juta debitur atau masih dalam tren menurun dibandingkan dengan posisi Mei 2023 di 1,64 juta

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan terlihat tetap solid dan berada pada level 25,41 persen.

Sedangkan untuk likuiditas perbankan terpantau sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold. Antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 119,04 persen dan 26,73 persen dengan threshold 50 persen dan 10 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024