Jakarta, FORTUNE - Holding Ultra Mikro (UMi) telah mencatatkan outstanding pembiayaan ekosistem UMi mencapai Rp577,9 triliun, bertumbuh 11,4 persen secara year on year (yoy).
Terkait keberhasilan Holding UMi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, salah satu capaian yang perlu diapresiasi dan terus ditingkatkan ialah meningkatkan talenta serta kemampuan wirausaha perempuan melalui program group lending PNM Mekaar.
“Maka dari itu kita harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan. Sebab dari UMKM sebagai tulang punggung perkembangan rakyat jugalah dapat kita atasi berbagai persoalan hingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka, berdaulat,” ujar Erick Thohir melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (15/9).
Holding UMoi integrasikan 36 juta nasabah
Dalam kurun waktu 2 tahun operasionalnya, holding yang terdiri dari 3 entitas yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk holding, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani, berhasilmengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau Debitur, atau bertumbuh sekitar 10,4 persen secara tahunan.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI, Sunarso juga menyampaikan bahwa pertumbuhan Holding UMi akan lebih mengarah ke segmen yang lebih bawah.
“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat. Maka strategi kita untuk tumbuh itu adalah yang existing kita naik kelaskan, kemudian kita cari sumber pertumbuhan baru, kita go smaller. Kemudian tenornya juga lebih pendek-pendek, go shorter. Prosesnya kita digitalkan, lebih cepat, go faster," jelas Sunarso.
Pencapaian itu pun bukan sekadar angka. Hal itu seiring dengan langkah strategis BRI mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan. Dengan demikian, menurut Sunarso, akan lebih memudahkan akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas melalui ekosistem ultra mikro.
Capaian kinerja tersebut pun menurutnya membuktikan akses layanan jasa keuangan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini kesulitan mengakses permodalan.