Jakarta,FORTUNE - PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) memberikan pinjaman ramah lingkungan atau green loan sebesar Rp27 miliar kepada PT Eco Paper Indonesia (ECO).
Eco Paper merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi limbah kertas daur ulang menjadi berbagai grade kertas coklat untuk digunakan kembali oleh industri konversi kertas.
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengatakan, pihaknya terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tujuan pembangunan berkelanjutan serta memitigasi dampak perubahan iklim.
"Obligasi, pinjaman, dan sukuk ramah lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia banyak didorong oleh sovereign dan didukung pemerintah hingga saat ini. Kami berharap lebih banyak perusahaan berpartisipasi," kata Francois de Maricourt melalui konfrensi video di Jakarta, Jumat (18/3).
Pinjaman bakal digunakan untuk modal kerja
Presiden Komisaris Eco Paper Indonesia Herwanto Sutanto, menjelaskan, fasilitas pinjaman ramah lingkungan dari HSBC Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja ECO.
Menurutnya, kertas daur ulang yang diproduksi oleh ECO memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sirkular di Indonesia. Oleh karena itu, ECO berhasil memperoleh sertifikat Forest Stewardship Council (FSC) 1 dan Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) 2 dari PT SGS Indonesia (SGS), dan fasilitas pembiayaan dari HSBC Indonesia dikategorikan sebagai green loan.
Produksi 22 ribu ton kertas daur ulang per bulan
ECO memproduksi kertas daur ulang menggunakan limbah kertas, termasuk yang dikumpulkan dari TPA atau jalanan oleh para pekerja TPA. Anak perusahaan dari PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) bahkan siap melipatgandakan kapasitas produksinya menjadi sekitar 22.500 ton kertas daur ulang per bulan.
Produktivitas yang meningkat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pekerja TPA sebagai salah satu pemasok kertas bekas.
HSBC dukung transisi emisi nol
Di samping fasilitas pinjaman ramah lingkungan, HSBC Indonesua juga memberikan bimbingan dan dukungan ahli untuk membantu bisnis dengan rencana pengembangan strategis yang mendukung tujuan transisi ke emisi nol bersih.
Eri Budiono selaku Direktur Commercial Banking HSBC Indonesia mengatakan, pihaknya terus mendukung ekonomi bebas karbon melalui praktik keuangan yang berkelanjutan.
"HSBC Indonesia terus berupaya secara substansial dalam meningkatkan pemahaman dan mendukung para klien kami untuk memperhatikan pendekatan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dalam berbisnis," pungkas Eri.