Jakarta, FORTUNE - PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menyalurkan pinjaman berjangka hijau sebesar US$20 juta atau sekitar Rp307 miliar kepada PT Indo-Rama Synthetics, Tbk. (Indorama). Seperti diketahui, Indorama merupakan produsen benang pintal dan polyester terintegrasi. yang merupakan anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd., Singapore (Indorama Singapore).
Presiden Direktur dan Group CFO Indorama, V S Baldwa menyatakan, keterkaitan bisnis HSBC Indonesia dengan Indorama yang telah berlangsung lama dan menjadi pijakan yang kuat dalam menguatkan kolaborasi. Hubungan HSBC Indonesia dan Indorama juga didasari oleh kepercayaan dan nilai-nilai yang sama, sehingga pinjaman berjangka hijau ini semakin memperkuat komitmen bersama terhadap keuangan berkelanjutan dan penerapan praktek bisnis yang bertanggung jawab.
“Kami senang dapat menyetujui pinjaman hijau pertama kami dengan HSBC Indonesia, yang semakin memperkuat dan memperluas kemitraan global kami yang telah berjalan selama 3 dekade. Kami mengedepankan prinsip keberlanjutan secara terintegrasi dalam operasional usaha kami dan transaksi ini akan membantu meningkatkan rekam jejak kami dalam aspek lingkungan. Kami menantikan untuk semakin memperkuat kolaborasi lebih lanjut dengan HSBC Indonesia demi mencapai tujuan bersama,” kata Baldwa saat ditemui di Jakarta, Senin (18/9).
Pinjaman digunakan untuk perluasan pabrik hemat energi
Baldwa menambahkan, dana tersebut akan diarahkan untuk perluasan pabrik benang pintal milik Indorama. Namun demikian, bukan hanya untuk dapat memenuhi peningkatan permintaan konsumen, namun Pembangunan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan aspek keberlanjutan.
Ia berharap, proyek ini dapat meningkatkan efisiensi energi sekitar 20 persen yang diperoleh dari penggunaan mesin-mesin dan teknologi yang lebih hemat energi. Dengan demikian, hal ini sejalan dengan rencana peningkatan ESG Indorama secara luas yang meliputi peta jalan dekarbonisasi, inisiaitif sumber daya terbarukan seperti contohnya instalasi panel tenaga suraya, serta menggiatkan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.
Ambisi nol bersih HSBC
Sementara itu, ambisi nol bersih HSBC terus dilakukan dengan menyelaraskan pemberian pendanaan kepada badan usaha yang menghasilkan emisi – contohnya adalah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan para nasabah – menjadi nol pada tahun 2050.
”HSBC telah terlibat dalam mengembankan keuangan keberlanjutan melalui kemitraan strategis antara pemerintah dengan swasta. Kami berperan aktif dalam inisiatif strategis seperti Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) melalui mekanisma Just Energy Transition Partnership (JETP). Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt.
Untuk itu, ke depannya HSBC terus bekerjasama dengan pemerintah maupun sektor swasta untuk mempercepat inovasi dan menyalurkan dana ke dalam sektor-sektor yang paling membutuhkan dan menekankan emisi nol.