Jakarta, FORTUNE - Bagi kita yang ingin mulai berinvestasi yang relatif aman bisa melalui instrumen obligasi. Obligasi merupakan suatu trending topic, terutama bagi para kaum Millenials yang mulai berupaya untuk mendapatkan “Passive Income”.
Banyak nya orang yang dirumahkan akibat pandemi Covid- 19 mendorong permintaan atas aset pendapatan tetap seperti obligasi; akibat keinginan untuk tetap mendapatkan penghasilan walaupun tidak bekerja. Maka dari itu, kita perlu pahami bersama lebih dalam obligasi pemerintah atau yang sering disebut dengan SBN.
Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) merupakan salah satu cara pemerintah untuk mendapatkan dana dari investor, baik individu maupun institusi. Dana yang didapatkan kemudian akan digunakan untuk pembangunan negara lewat Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN). Paling baru, Pemerintah sedang memasarkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 022 merupakan obligasi ritel seri dari pemerintah dengan masa penawaran yang dimulai sejak 26 September 2022 sampai 20 Oktober 2022.
ORI022 memiliki tenor yang relatif pendek yaitu 3 tahun, dan memberikan kupon tetap sebesar 5.95 persen hingga jatuh tempo. Berinvestasi ke obligasi ritel adalah pilihan yang cocok juga untuk kita yang baru mau mencoba investasi karena asset ini tergolong kedalam defensive investment, yaitu investasi yang bersifat aman atau minim resiko.
Ini pengertian dan bunga obligasi pemerintah
Obligasi Negara yang diterbitkan oleh pemerintah hadir dalam dua mata uang, yakni Rupiah dan US Dollar. Seluruh Obligasi Negara dengan denominasi US Dollar yang sering disebut dengan INDON, akan memiliki tingkat kupon tetap (fixed rate); yang berarti bahwa perubahan pada suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) Bank Indonesia tidak akan memiliki pengaruh terhadap kupon obligasi INDON.
Di lain sisi, Obligasi Negara dengan denominasi Rupiah memiliki beberapa tipe. Tiga tipe yang paling sering dikeluarkan oleh Pemerintah adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), hingga Fixed Rate (FR). Obligasi negara dengan kupon tetap tersebut yang paling sering diperdagangkan oleh investor di pasar sekunder.
Walaupun kupon tetap yang diberikan oleh ORI/SR dan FR mengacu pada 7DRRR, namun kupon sendiri tidak akan berubah hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Maka dari itu, investasi terhadap ORI/SR dan FR akan dapat memberikan “Passive Income” yang atraktif bagi seorang investor, karena imbal hasil (return) yang didapat lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Sebelum berinvestasi di ORI, ini yang harus diperhatikan
Berinvestasi terhadap ORI022 juga secara langsung akan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Pada masa Covid-19 saat ini, pemerintah banyak melelang obligasi pemerintah untuk Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang diharapkan dapat menopang pemulihan ekonomi Indonesia.
Namun demikian, saat ingin memulai investasi, ada baiknya masyarakat memasukkan dana secara bertahap dan usahakan investasi dilakukan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Perlu juga diingat bahwa investasi yang teman-teman lakukan harus sesuai dengan profil risiko masing-masing ya! Jangan sampai keputusan investasi yang teman-teman ambil dipengaruhi oleh rasa FOMO (fear of missing out) yang memang seringkali menimbulkan kegalauan. Tidak disarankan pula untuk melakukan investasi jangka pendek pada instrument yang memiliki fluktuasi tinggi apalagi untuk teman-teman yang baru belajar berinvestasi karena risikonya yang tinggi.
Berinvestasilah dengan tujuan dan target yang jelas serta hindari panic investment, yakni masuk sekaligus dalam jumlah besar saat harga turun atau langsung melepas seluruh posisi saat pasar berfluktuasi. Dengan pemahaman yang baik maka akan berbanding lurus dengan kondisi keuangan Anda.