Ini Analisa DBS Group Research Terhadap Aset Berisiko 2024

Kenaikan bunga The Fed sangat agresif di 2023.

Ini Analisa DBS Group Research Terhadap Aset Berisiko 2024
Acara Market Outlook 2024 dari DBS Group Research
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DBS Group Research memproyeksikan kondisi ekonomi kuartal I-2024 akan lebih kondusif terhadap aset-aset berisiko di investor. 

DBS Chief Investment Officer (CIO) Hou Wey Fook menjelaskan, hal terjadi lantaran tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) akan mencapai puncaknya seiring dengan melambatnya laju inflasi dan penundaan pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS (the Fed). 

"Untuk ekuitas, kami menyarankan investor untuk fokus ke pertumbuhan berkualitas di sektor teknologi dan kebutuhan sekunder," kata Hou Wey Fook melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (24/1).

Kenaikan bunga The Fed sangat agresif di 2023

The Federal Reserve ( FED ) to control interest rates. (Shutterstock/Pla2na)

Seperti diketahui, Bank Sentral AS (the Fed) sebelumnya memulai pengetatan kebijakan, dengan total kenaikan sebesar 525 bps dalam 16 bulan sebelumnya. 

"Ini menjadikannya siklus kenaikan suku bunga tercepat dan paling agresif dalam sejarah," katanya. 

Hal ini telah menciptakan kondisi menantang untuk ekuitas dan obligasi selama setahun terakhir. Di tengah dinamika pasar, lanjut Hou Wey Fook, strategi investasi barbel dengan fokus pada obligasi yang menghasilkan pendapatan bisa jadi solusi. 

"Strategi Barbel DBS CIO pun mencatatkan keuntungan 15 persen dibandingkan indeks acuan 14 persen per 29 Desember 2023," katanya. 

Sementara itu, untuk kredit dan obligasi ke depan, pihaknya melihat posisi terbaik berada di kredit berperingkat A/BBB dengan jangka waktu 3-5 tahun. Kendati demikian, investor harus tetap berhati-hati dengan risiko kredit yang dapat terakumulasi bahkan setelah kenaikan suku bunga.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya