Ini Faktor yang Pengaruhi Penurunan Cadangan Devisa RI

Cadangan devisa RI turun tipis jadi US$149,9 Miliar .

Ini Faktor yang Pengaruhi Penurunan Cadangan Devisa RI
Pixabay/Geralt
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Posisi Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia pada akhir September 2024 mencapai US$149,9 miliar atau turun bila dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 sebesar US$150,2 miliar. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa penurunan cadangan devisa itu antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Ramdan melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (7/10). 

Gejolak ekonomi global masih bayangi cadev RI

Ilustrasi resesi ekonomi global. (Pixabay/Elchinator)

Secara terpisah, Ekonom Josua Pardede sempat menyatakan bahwa pelemahan cadangan devisa RI masih dipengaruhi oleh gejolak ekonomi global termasuk Amerika Serikat (AS). "Selain masih tingginya ketidakpastian global terutama terkait ekonomi AS dan arah suku bunga the Fed, terdapat kebutuhan dividend and coupon payment ke non-resident," kata Josua. 

Ia mengatakan, kondisi itu juga memengaruhi pergerakan suku bunga acuan di berbagai negara. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. 

Posisi cadev RI masih setara pembiayaan 6,6 bulan impor

ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/John McArthur)

Ramdan kembali menambahkan, posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"Prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal," kata Ramdan. 

BI juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Kurs Rupiah terhadap Dolar Hari Ini, 7 Oktober 2024: Melemah 0,92%
Riset: Gaji Pekerja Startup di Indonesia Menurun Tajam Sepanjang 2023
Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Tetap Seimbang dan Terkendali
OJK Ungkap 5 Modus Kejahatan yang Bisa Kuras Isi Saldo M-Banking
5 Provinsi Pengguna Judol Terbanyak di Indonesia, Mana Saja?
Saham Teraktif Pagi Ini, 07 Oct 2024