Jakarta, FORTUNE- Instrumen peminjaman dana kini semakin beragam. Salah satunya melalui skema utang jangka panjang. Utang jangka panjang biasaya diterbitkan sebuah perusahaan yang membutuhkan sejumlah anggaran tambahan untuk pengembangan bisnis. Sesuai dengan namanya, utang jangka panjang memiliki tenor pelunasan yang panjang, yakni 5 hingga 20 tahun.
Lantas apa saja jenis utang jangka panjang di Indonesia? Seperti apa manfaat dan kekurangan dari utang jangka panjang bagi investor?
Ini jenis-jenis utang jangka panjang
Di Indonesia, terdapat dua jenis utang jangka panjang, yakni utang obligasi dan utang hipotek. Utang obligasi ialah surat utang yang dikeluarkan perusahaan maupun negara dan dilakukan berdasarkan perjanjian dalam surat terkait. Sebelum kesepakatan dilakukan, biasanya nominal surat obligasi akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Apabila sudah sesuai, anggaran utang tersebut kemudian dipinjamkan sesuai nominal di dalam surat.
Surat obligasi di Indonesia diperdagangkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah ialah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang diterbitkan secara bertahap oleh pemerintah Indonesia untuk membangun sejumlah infrastruktur.
Jenis lain utang jangka panjang adalah utang hipotek. Utang ini biasanya diajukan oleh perorangan atau perusahaan dengan mensyaratkan jaminan harta tetap atau aset tak bergerak. Baik itu berupa bangunan, rumah, gedung, sertifikat tanah, peralatan kantor, mesin-mesin, dan barang bernilai lainnya.
Agunan tersebut nantinya bisa saja disita oleh pihak bank atau pemberi pinjaman jika memang pihak peminjam gagal membayar lunas utang tenor panjang yang dimilikinya sesuai kesepakatan. Hasil dari aset sitaan pada akhirnya akan digunakan untuk mengganti kekurangan utang.
Manfaat dan kekurangan utang jangka panjang
Setiap jenis utang sebetulnya memiliki manfaat dan kekurangan masing-masing. Terdapat sejumlah manfaat utang tenor panjang, antara lain bunga yang relatif kecil dan tetap. Selain itu, manfaat lain untuk utang hipotek ialah setiap aset jaminan tetap bisa digunakan oleh perusahaan dalam operasional bisnis.
Manfaat utang tenor panjang lainnya ialah berkurangnya jumlah pajak yang harus perusahaan bayarkan. Ini bisa terjadi karena setiap tahun terdapat tanggungan bunga pinjaman milik perusahaan. Selain itu, manfaat utang tenor panjang yang terakhir adalah membantu mengelola dan merencanakan arus kas bisnis.
Meski demikian, terdapat kekurangan dari utang jangka panjang yang harus diwaspadai. Pertama, semakin lama tenggat waktu pelunasan, maka semakin tinggi tingkat risiko. Dengan begitu, beban biaya tahunan perusahaan juga dikhawatirkan semakin meningkat karena terdapat tanggungan pinjaman yang harus dilunasi.
Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk terus meningkatkan jumlah pendapatan dan laba serta selalu siap sedia dalam melunasi utang ketika jatuh tempo. Terlebih, nilai saham atau ekuitas perusahaan bisa terpengaruh bila utang terlalu tinggi maupun rendah.