Ini Jenis, Manfaat dan Kekurangan dari Utang Jangka Panjang

Ada dua jenis utang jangka panjang yang sering digunakan.

Ini Jenis, Manfaat dan Kekurangan dari Utang Jangka Panjang
Dok. Shutterstock/Ktasimar
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Instrumen peminjaman dana kini semakin beragam. Salah satunya melalui skema utang jangka panjang. Utang jangka panjang biasaya diterbitkan sebuah perusahaan yang membutuhkan sejumlah anggaran tambahan untuk pengembangan bisnis. Sesuai dengan namanya, utang jangka panjang memiliki tenor pelunasan yang panjang, yakni 5 hingga 20 tahun.

Lantas apa saja jenis utang jangka panjang di Indonesia? Seperti apa manfaat dan kekurangan dari utang jangka panjang bagi investor?

Ini jenis-jenis utang jangka panjang

Ilustrasi Utang/William Poter

Di Indonesia, terdapat dua jenis utang jangka panjang, yakni utang obligasi dan utang hipotek. Utang obligasi ialah surat utang yang dikeluarkan perusahaan maupun negara dan dilakukan berdasarkan perjanjian dalam surat terkait. Sebelum kesepakatan dilakukan, biasanya nominal surat obligasi akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Apabila sudah sesuai, anggaran utang tersebut kemudian dipinjamkan sesuai nominal di dalam surat.

Surat obligasi di Indonesia diperdagangkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah ialah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang diterbitkan secara bertahap oleh pemerintah Indonesia untuk membangun sejumlah infrastruktur.

Jenis lain utang jangka panjang adalah utang hipotek. Utang ini biasanya diajukan oleh perorangan atau perusahaan dengan mensyaratkan jaminan harta tetap atau aset tak bergerak. Baik itu berupa bangunan, rumah, gedung, sertifikat tanah, peralatan kantor, mesin-mesin, dan barang bernilai lainnya.

Agunan tersebut nantinya bisa saja disita oleh pihak bank atau pemberi pinjaman jika memang pihak peminjam gagal membayar lunas utang tenor panjang yang dimilikinya sesuai kesepakatan. Hasil dari aset sitaan pada akhirnya akan digunakan untuk mengganti kekurangan utang.

Manfaat dan kekurangan utang jangka panjang

Ilustrasi Surat Berharga Negara. (Shutterstock/Fizkes)

Setiap jenis utang sebetulnya memiliki manfaat dan kekurangan masing-masing. Terdapat sejumlah manfaat utang tenor panjang, antara lain bunga yang relatif kecil dan tetap. Selain itu, manfaat lain untuk utang hipotek ialah setiap aset jaminan tetap bisa digunakan oleh perusahaan dalam operasional bisnis.

Manfaat utang tenor panjang lainnya ialah berkurangnya jumlah pajak yang harus perusahaan bayarkan. Ini bisa terjadi karena setiap tahun terdapat tanggungan bunga pinjaman milik perusahaan. Selain itu, manfaat utang tenor panjang yang terakhir adalah membantu mengelola dan merencanakan arus kas bisnis.

Meski demikian, terdapat kekurangan dari utang jangka panjang yang harus diwaspadai. Pertama, semakin lama tenggat waktu pelunasan, maka semakin tinggi tingkat risiko. Dengan begitu, beban biaya tahunan perusahaan juga dikhawatirkan semakin meningkat karena terdapat tanggungan pinjaman yang harus dilunasi.

Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk terus meningkatkan jumlah pendapatan dan laba serta selalu siap sedia dalam melunasi utang ketika jatuh tempo. Terlebih, nilai saham atau ekuitas perusahaan bisa terpengaruh bila utang terlalu tinggi maupun rendah.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya