Jakarta, FORTUNE - Kabar mengenai pergantian Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berembus setelah top decision maker BCA saat ini, Jahja Setiaatmadja, diberitakan bakal menjadi presiden komisaris menggantikan Djohan Emir Setijoso yang mundur pada 16 Desember 2024.
Menurut warta beredar, Gregory Hendra Lembong akan menggantikan Jahja pada pos presiden direktur. Namun, sebelum kabar itu berembus, sejumlah bankir sempat menyebutkan bahwa Haryanto T. Budiman pun berpotensi masuk bursa calon Presiden Direktur BCA.
Baik Hendra maupun Haryanto adalah orang ‘luar’ BCA yang bersama-sama masuk menjadi direktur pada 2020. Keduanya memiliki kompetensi mumpuni dalam mengelola bank. Pun demikian, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan perseroan akan menginformasikan susunan pengurus yang baru paling lambat pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"BCA berencana menyelenggarakan RUPS paling lambat 90 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri dari Bapak Djohan Emir Setijoso. Pemanggilan RUPS akan dilakukan paling lambat 21 hari sebelum tanggal RUPS," kata Hera kepada Fortune Indonesia (18/12).
Hendra Lembong jebolan Citibank
Riwayat profesional Hendra menunjukkan dia memulai karier di Citibank pada 1994 hingga 2009 dengan memegang berbagai peran pada bidang strategi dan produk di Asia dan Eropa.
Kariernya semakin menanjak ketika dipercaya sebagai Global COO & Head of Business Development Deutsche Bank London pada 2009 hingga 2010.
Hendra juga sempat menjabat sebagai Managing Director JP Morgan Asia Pacific di Singapura pada 2010 hingga 2013.
Saat ini di BCA, Hendra menjabat sebagai wakil presiden direktur yang yang menjalankan supervisi umum atas direktur keuangan & perencanaan perusahaan dan direktur transaksi perbankan, serta bertanggung jawab atas group strategic information technology dan group operation strategy & development.
Selain itu, sebagai wakil presiden direktur, ia juga memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, entitas anak BCA yang bergerak pada bidang modal ventura, dan BCA Digital, entitas anak yang bergerak pada bidang perbankan digital.
Haryanto memulai karier di McKinsey
Sementara itu, Haryanto memulai kariernya di McKinsey & Company, perusahaan konsultan manajemen global, pada 1996 hingga 2006 dengan jabatan terakhir associate partner dan Direktur PT McKinsey Indonesia.
Setelah itu, pada Oktober 2006 hingga Desember 2011, Haryanto pindah ke PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (Bank Mandiri) sebagai senior executive vice president dan head of change management office. Lebih dari 8 tahun sejak Januari 2012 sampai dengan 2020 dia menjabat sebagai Managing Director & Senior Country Officer (Chief Executive) J.P. Morgan Indonesia.
Pria pemegang gelar Bachelor of Science dari Texas A&M University ini juga aktif berorganisasi dengan menjadi Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) untuk periode masa jabatan 4 tahun terhitung sejak Juni 2019 hingga Mei 2023.