Jakarta, FORTUNE - Memasuki tahun 2024, tren kredit atau pembiayaan sindikasi berbasis keberlanjutan seperti green loan, sustainability linked loan ataupun pembiayaan pada proyek-proyek EBT diprediksi masih memiliki peluang untuk tumbuh. Tren tersebut merupakan respon terhadap perkembangan global dan Indonesia menuju net zero emission, dengan semakin meningkatnya kepedulian semua pihak terhadap Environmental, Social, dan Governance (ESG).
“Kami memperkirakan, baik itu jumlah dan volume, pembiayaan secara sindikasi yang berbasis keberlanjutan dan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan di Indonesia akan terus tumbuh di masa yang akan datang.” kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (29/12).
Dia menegaskan, Bank Mandiri akan terus berupaya untuk menjaga konsistensi dalam memberikan dukungan pembiayaan yang inovatif dan solutif bagi pelaku usaha untuk memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Di tengah tantangan dan peluang, kami percaya dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara lembaga keuangan, pemerintah dan sektor swasta, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan berkelanjutan,” kata Indah.
Pimpin pangsa pasar, kredit sindikasi Bank Mandiri capai Rp67 Triliun
Mengacu pada data Bloomberg Table League Reports pada periode 1 Januari - 21 Desember 2023, Bank Mandiri mempertahankan posisi sebagai peringkat pertama Mandated Lead Arrangers (MLA) dengan pangsa pasar menembus 15,36 persen.
Ia memaparkan, data ini merupakan wujud komitmen perseroan untuk mempercepat pertumbuhan usaha dan bisnis pelaku usaha yang berdampak positif terhadap perekonomian domestik. Masih merujuk data yang sama, total volume Kredit Sindikasi Bank Mandiri telah mencapai Rp 67 triliun, dan sebanyak 38 transaksi.
"Hal ini disebabkan karena demand atas Indonesian Syndicated Loan di luar negeri yang cukup tinggi, sehingga Bank Mandiri juga menggandeng partner-partner bank di luar negeri untuk ikut berpartisipasi pada kredit sindikasi yang dikelola oleh Bank Mandiri," kata Indah.
Kredit sindikasi Bank Mandiri tumbuh 7,3%
Indah menjelaskan, kendati volume kredit sindikasi di Indonesia tahun 2023 mengalami penurunan, pangsa pasar Bank Mandiri di kredit sindikasi Indonesia tetap tumbuh 7,3 persen secara year on year (yoy) di awal Desember 2023.
"Hal ini mencerminkan dedikasi Bank Mandiri dalam memberikan dukungan finansial yang andal dan terdepan di Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Indah.
Indah menambahkan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri ini tidak sedikit yang melibatkan lembaga keuangan internasional bukan hanya dari lembaga keuangan domestik. Bila dirinci, sebagian besar kredit sindikasi Bank Mandiri di tahun ini disalurkan ke sektor-sektor unggulan seperti infrastruktur, natural resources, consumer goods dan metal processing. “Tidak hanya di sektor rill, tahun 2023 kami juga melihat adanya tren pertumbuhan untuk pembiayaan pada sektor energi baru terbarukan (EBT),” ujarnya.