Ini Strategi Bank Raya Raih Laba di Tengah Persaingan Bank Digital

Pengguna Bank Raya capai 700 ribu di 2022.

Ini Strategi Bank Raya Raih Laba di Tengah Persaingan Bank Digital
Ilustrasi Bank Raya/Dok Bank Raya
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Persaingan bank digital dalam meraih laba semakin sengit, untuk itu PT Bank Raya Indonesia Tbk. (Bank Raya) telah menyiapkan strategi untuk mempertahankan perolehan labanya di tahun 2023. Seperti diketahui, pada tahun 2022 Bank Raya mampu membalikan rugi menjadi laba dengan mencetak laba Rp11,46 miliar. Kondisi tersebut sangat positif bila dibandingkan dengan kondisi rugi bersih Rp3,05 triliun sepanjang 2021.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menjelaskan, keberhasilannya mencetak laba berkat kerja keras seluruh tim serta menjaga efisiensi operasional.

“Kami menjaga operasional bisnis kami tetap efektif dan efisien, dan secara bersamaan kami mengoptimalkan balance sheet dan management aset dan liabilitas dari bisnis legacy ke bank digital, agar dapat menciptakan nilai tambah dan keunggulan yang berkesinambungan sebagai bagian dari BRI Group,” kata Subagia kepada Fortune Indonesia beberapa waktu lalu.

Kredit digital Bank Raya tumbuh 87%

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia/Dok Bank Raya

Dengan strategi tersebut, Bank Raya tetap optimis kredit  akan tetap bertumbuh solid dan likuiditas terjaga meski di tengah tantangan perlambatan ekonomi global.  Subagia menambahkan, Bank Raya akan terus menjaga rasio likuiditas sesuai dengan ketentuan regulator.

“Kami berupaya untuk menjaga pertumbuhan DPK dengan mendorong porsi CASA secara bertahap dengan mobilisasi simpanan melalui penguasaan transaksi dan pembayaran, yaitu dengan meningkatkan user experience di aplikasi Bank Raya dengan inovasi produk,” katanya.

Bank Raya juga membidik potensi-potensi perluasan dan pengembangan akses produk perbankan digital dengan mengoptimalkan ekosistem digital dan ekosistem BRI Group untuk mendorong pertumbuhan CASA yang optimal.

Tercatat, nilai kredit digital Bank Raya tumbuh 87,65 persen di akhir 2022 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp917,89 miliar. Kinerja tersebut juga dibarengi dengan rasio gross NPL juga menunjukkan perbaikan yaitu sebesar 2,90 persen lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,98 persen.

Pengguna Bank Raya capai 700 ribu di 2022

Logo Bank Raya/ Dok. Bank Raya

Dirinya menjelaskan, sejak diluncurkan pada 22 Februari 2022, pengguna dari Raya Digital Saving  mencapai lebih dari 700 ribu. Raya digital saving semakin memperkuat keunggulannya di kemudahan fitur dan aksesibilitas yang terintegrasi dengan ekosistem BRI Group. Dengan jumlah tersebut, total simpanan digital Bank Raya mencapai Rp616,07 miliar di akhir 2022.

Beragam inovasi fitur dan layanan tabungan digital juga telah disediakan untuk memudahkan para nasabah  seperti fitur Saku Utama, Saku Bujet, Saku Pintar, dan Saku Jaga dan sebagainya. Bahkan, penggunaan Raya Digital Saving ini telah mencatatkan lebih dari 770 ribu transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,2 triliun  yang meliputi transfer, payment (QRIS, e-wallet, pulsa, & pembelian tiket KAI).

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Tiga Saham Prajogo Pangestu Tak Masuk Indeks MSCI, Simak Alasannya
Saham Unilever (UNVR) Terus Turun, Terendah Sejak 2009!
Cara Daftar SPPI Batch 3 2025: Jadwal, Syarat, dan Berkasnya
Ketahui Golongan Wajib Pajak yang Tidak Wajib Lapor SPT
Mesty Ariotedjo, Pendiri Startup Parenting di Fortune 40 Under 40
Kenapa Harga Emas Naik Terus? Ini 5 Pengaruhnya