Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BNI) mengaku akan terus memperluas ekspansi bisnisnya di Global dengan membuka kantor cabang luar negeri. Upaya tersebut digenjot meski ramai Bank Asing di dalam negeri yang hengkang dan menjual bisnis konsumernya.
Direktur Wholesale & International Banking BNI, Silvano Winston Rumantir mengungkapkan, BNI tak sembarangan dalam menentukan pasar dalam ekspansi bisnis global. Bank dengan logo 46 ini mengaku telah menggunakan strategi khusus dalam melakukan ekspansi bisnis global.
“Kami akan hati-hati prudent dalam melakukan ekspansi. Namun kami juga akan memastikan agar kehadiran kami dapat memberikan nilai tambah bagi klien,” kata Silvano saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/1).
Ini 4 poin yang diperhatikan BNI saat buka cabang di luar negeri
Silvano menambahkan, target BNI dalam pembentukan kantor luar negeri baru berdampak terhadap bisnis dan memberikan nilai tambah kepada pengusaha di negara tujuan ekspansi. Tak hanya itu, BNI juga memperhatikan empat poin penting dalam pembukaan kantor cabang luar negeri.
Pertama, BNI melakukan pemetaan terhadap perusahaan Indonesia yang melakukan bisnis di negara tersebut beserta dengan sebaran industrinya. Kedua, bank juga melakukan mapping terhadap perusahaan negara asing yang memiliki bisnis di Indonesia.
Ketiga, BNI harus melihat potensi detail tentang diaspora Indonesia di negara tujuan ekspansi. Keempat, bank juga melihat potensi investasi dari negara tersebut di Indonesia dan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara tersebut baik ekspor impor.
“Kelima potensi UMKM juga dilihat yang bisa dibawa go global ke negara-negara tersebut,” kata Silvano.
Sebelumnya, BNI berencana untuk menambah 2 kantor cabang luar negeri baru pada tahun 2024. Tercatat, saat ini BNI memiliki 7 kantor luar negeri yang tersebar di London, New York, Seoul, Singapura, Tokyo, Hongkong, hingga Amsterdam.