Jakarta, FORTUNE - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengakselerasi pembiayaan kendaraan listrik dengan menempuh berbagai strategi dan memperkuat edukasi masyarakat, seiring dengan terus berkembangnya pasar kendaraan ramah lingkungan.
Direktur Operasional BRI Finance, Willy Halim Sugiardi, mengatakan selain untuk menopang kinerja pembiayaan, perusahaannya menyadari pembiayaan kendaraan listrik perlu ditingkatkan. Karena kendaraan listrik menjadi alternatif bertransportasi yang ramah lingkungan dan efisien serta akan menjadi tren pada masa mendatang.
“Oleh karena itu, BRI Finance terus mengakselerasi bisnis pembiayaan kendaraan listrik melalui pendekatan kolaborasi dengan skema “business to business (B2B)” maupun business to consumer (B2C),” ujar Willy melalui keterangan resmi yang dikutip pada Jumat (28/7).
Penjualan mobil listrik secara industri tumbuh 380 persen
Pasar kendaraan listrik terus berkembang tidak terlepas dari kebijakan pemerintah, seperti implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik pada 2022 mencapai 15.437 unit. Jumlah tersebut naik sangat tinggi, lebih dari 380 persen dibandingkan dengan 2021 yang hanya sekitar 3.193 unit. Pada semester I-2023 jumlahnya telah melampaui tahun lalu, yaitu 23.154 unit.
Pertumbuhan pada sektor sepeda listrik juga tidak kalah pesat. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyatakan awalnya hanya 9 agen pemegang merek motor listrik (APM) yang memasarkan produknya di Indonesia. Namun, sepanjang tahun berjalan 2023 telah hadir 52 APM. Saat ini diperkirakan sudah sekitar 48.000 sepeda motor listrik mengaspal di Tanah Air.
Hadirkan bunga 0% untuk kredit kendaraan listrik
Untuk mengoptimalkan potensi pasar kendaraan listrik yang besar tersebut, BRI Finance melakukan beberapa langkah strategis.
Pertama, memberikan penawaran menarik bagi nasabah seperti uang muka ringan mulai dari 10 persen, bunga kompetitif mulai 0 persen, dan tenor fleksibel.
“BRI Finance juga menyediakan produk sewa operasi (operating lease) untuk perusahaan atau korporasi yang ingin menggunakan kendaraan listrik tanpa harus membelinya,” katanya.
Kedua, perseroan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti produsen kendaraan listrik, dealer, distributor, dan media massa untuk meningkatkan awareness dan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.
“Ketiga, kami memberikan edukasi, informasi dan sosialisasi mengenai insentif dan subsidi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk membeli kendaraan listrik, seperti pembebasan pajak, insentif tunai, atau keringanan pajak,” ujarnya.
Keempat adalah edukasi yang dilakukan BRI Finance dengan memberikan penyuluhan mengenai manfaat, risiko, keunggulan, dan cara penggunaan kendaraan listrik, termasuk proses pengisian daya baterai atau charging yang aman dan sesuai prosedur.
Strategi kelima ialah menggandeng perusahaan induk, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, untuk memasarkan produk pembiayaan kendaraan listrik bagi nasabah. Terakhir, perseroan menyediakan layanan digital yang memudahkan nasabah mengajukan pembiayaan kendaraan listrik secara online melalui website BRI Finance atau aplikasi myBRIf.